Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
PT PII Dorong Ekonomi Digital Lewat Investasi Infrastruktur
Selasa, 8 Juni 2021 13:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ekonomi digital terbukti menjadi salah satu motor andalan untuk pemulihan ekonomi nasional, membutuhkan dukungan prasarana infrastruktur yang mendukung seperti ketersediaan teknologi informasi komunikasi dan ketersediaan infrastruktur pendukung logistik seperti transportasi dan jalan.
Untuk itu, diperlukan dukungan dan investasi tidak hanya di ekonomi digital namun juga pada infrastruktur pendukungnya. Selain itu, pandemi mendorong kegiatan perkuliahan beradaptasi dengan mekanisme virtual learning. Di sinilah keberadaan infrastruktur Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) sangat vital menyediakan akses internet handal bagi para dosen dan mahasiswa melakukan virtual learning.
Karena itulah, belum lama ini, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PT PII), salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan yang terus berkomitmen mendorong emulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19, menggelar diskusi mengupas tentang ekonomi digital.
Dialog dengan topik Peluang Investasi Digital di Masa Pandemi dihadiri narasumber Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Direktur Utama PT PII dan Partner AT Kearney.
Baca juga : Demokrat Puji Keberhasilan Jokowi Bangun Infrastruktur
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menjelaskan, di masa pandemi, kebutuhan komunikasi daring begitu pesat. Di saat sektor lain terpukul, industri teknologi informasi dan komunikasi tumbuh di atas dua digit.
"Sektor TIK bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Leading Sector dalam pembangunan infrastruktur digital. Kementerian Keuangan menjalankan tugas dalam mendukung pembiayaan," kata Luky.
Dikatakannya, tahun ini alokasi anggaran pemerintah untuk sektor TIK meningkat hampir 2 kali lipat dimana APBN 2021 anggarannya mencapai Rp 26 triliun. Naik Rp 12 triliun dibanding tahun 2020. Namun, karena butuh dana banyak, selain dari APBN, juga dibutuhkan keterlibatan investasi badan usaha untuk sektor TIK ini melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"KPBU di sektor TIK ini sudah teruji yakni lewat proyek broadband Palapa Ring 1 sampai 3 dan Satelit Multi Fungsi Satria. Ini bukti bahwa skema KPBU bisa berjalan di sektor TIK," jelasnya.
Baca juga : Pantau Gambut Dorong Pemegang Konsesi Patuhi Kewajiban Restorasi
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Ekonomi Wahyu Utomo menambahkan, transaksi perdagangan online tercatat Rp 226 triliun. Saat ini jumlah pengguna e-dagang mencapai 128 juta orang.
"Itu ekonomi yang besar, tentu harus didukung dengan pembangunan infrastruktur. kita punya Peraturan Presiden Nomor 109 Tahu 2020 tentang Proyek Strategis Nasional. Salah satu yang dikembangkan adalah pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi," jelas Wahyu.
Direktur Utama PT PII M Wahid Sutopo mengatakan, proyek infrastruktur merupakan proyek jangka panjang sehingga memerlukan penjaminan. Penjaminan pemerintah ini untuk memberikan kepastikan dan kepercayaan kepada investor bahwa pemerintah pasti menjalankan kewajibannya.
PT PII telah memberikan penjaminan pemerintah untuk infrastruktur digital yaitu proyek KPBU Palapa Ring 1-3 dan Satelit Multi Fungsi serta infrastruktur pendukung seperti pembangkit listrik, pelabuhan dan jalan.
Baca juga : Moeldoko Dorong Digitalisasi TMII
"Ini bertujuan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur sehingga membantu peluang investasi ekonomi digital yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia," ujar Wahid Sutopo.
Sementara adaptasi perkuliahan di masa pandemi dengan e-learning, kata dia, membutuhkan dukungan berbagai pihak baik dari sisi kebijakan, strategi dan kesediaan infrastruktur. PT PII melalu kerjasama dengan 35 Universitas Nasional dalam naungan University Network Indonesian Infrastructure Development (UNIID) terus berkomitmen mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi melalui pengembangan program infrastruktur pendukung pendidikan tinggi melalui skema inovatif seperti KPBU.
"Diharapkan lewat diskusi ini, dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dan pengajar perguruan tinggi di Indonesia mengenai peran sistem pembelajaran adaptif dan inovatif, kesiapan infrastruktur pendukung di bidang TIK dan aset perguruan tinggi mendorong adaptasi perkuliahan berbasis e-learning yang efektif," harap Wahid Sutopo. [MRA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya