Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kebun tebu di Indonesia Terbatas

RNI Bakal Optimalisasi Aset lahan

Rabu, 16 Juni 2021 20:44 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengoptimalisasi aset lahan-lahan kebun tebu sebagai salah satu upaya pembenahan industri gula nasional.

Direktur Manajemen Aset RNI, Endang Suraningsih mengatakan, salah satu pabrik gula (PG) yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan produksi gula yakni PG Madukismo RNI Group yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta.

Di mana, pada PG tersebut kepemilikan sahamnya terbagi atas milik Sri Sultan Hamengku Buwono X sebesar 65 persen dan saham RNI sebanyak 35 persen.

Baca juga : KKP Pede Indonesia Jadi Pemain Utama Rumput Laut

"Karena potensinya besar diperlukan optimalisasi aset melalui rencana perluasan lahan kebun tebu di area sekitar," ujarnya, melalui siaran pers, kemarin.

Saat ini, pihaknya sedang mengupayakan optimalisasi aset lahan kolaborasi dengan petani tebu lokal maupun Sinergi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di sektor terkait, melalui pola - pola kerjasama yang saling mendukung antara Pemerintah, industri gula, petani maupun penggarap kawasan hutan.

"Yang sedang diupayakan adalah perluasan lahan perkebunan tebu bekerjasama dengan BUMN lainnya di beberapa wilayah kerja seluas 20,000 hektar (ha) dan dalam tahap survey kesesuaian peruntukannya menjadi perkebunan tebu," ungkapnya.

Baca juga : Menkes: Varian India Tersebar Di Jakarta-Kudus-Bangkalan

Beberapa waktu lalu, RNI bersama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Perhutani juga menargetkan dapat menanam tambahan tebu di area seluas 80 ribu ha secara nasional sampai akhir 2024.

"Saat ini, lima Pabrik Gula di Pulau Jawa juga mempersiapkan baik on farm maupun off farm juga secara simultan," kata Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan tanaman perkebunan lainnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Darto Wahab memperkirakan, produksi gula nasional dari dalam negeri berbasis tebu tahun 2021 diestimasikan sebanyak 2,1 juta ton.

Baca juga : Jasa Armada Indonesia Dukung Integrasi Pelabuhan

Oleh karenanya, diperlukan upaya - upaya pembenahan di sektor gula secara sustainability atau berkelanjutan dengan melibatkan para petani tebu. Ia mengakui, sejumlah pembenahan Industri gula tidak luput dari tantangan seperti pembangunan perkebunan tebu.

“Saat ini perkebunan di Indonesia terbatas sehingga diperlukan perluasan lahan kebun tebu," jelasnya. Namun, perluasan lahan itu perlu diimbangi dengan bibit, pupuk, air dan infrastruktur yang memadai. Berdasarkan data sepanjang periode 2016 - 2020 sejalan dengan pertumbuhan areal, produksi gula cenderung menurun dengan rata - rata 0,79 persen per tahun.

"Karenanya, kami mendukung BUMN yang beroperasi di bidang sektor gula, perkebunan dan sektor terkait lainnya untuk bersama - sama melakukan pembenahan industri gula nasional dengan merangkul stakeholders, salah satu prioritasnya para petani tebu," tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.