Dark/Light Mode

Bangun Perekonomian Nasional

Holding UMi Perkuat Ekonomi Wong Cilik

Senin, 21 Juni 2021 05:20 WIB
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Sebelumnya, pakar Hukum Administrasi dan Keuangan Publik Universitas Indonesia (UI) Dian Simatupang mengatakan, tak ada yang salah dengan mekanisme inbreng saham dalam pembentukan Holding UMi. Sebab, hold­ing berbeda dengan merger atau akuisisi yang akan ‘memati­kan’ badan usaha lain.

Dalam holding, baik BRI, PNM dan Pegadaian masih tetap ada dan beroperasi sebagaimana biasa. Menurut dia, rencana Kementerian BUMN untuk Holding UMi sangat baik untuk akselerasi fungsi keman­faatan umum, yang berkaitan akses pembiayaan usaha kecil menengah dan mikro.

“Konsepsinya sejalan dengan prinsip pararelisme dalam sek­tor ekonomi yang berkeadilan,” ujar Dian.

Baca juga : Tito Puji Apkasi Gotong Royong Pulihkan Ekonomi Bali

Sasar 57 Juta Nasabah

Lebih lanjut Toto mengatakan, proses pembentukan Holding UMi ini pun sudah disetujui Komite Pri­vatisasi. Artinya, tinggal menung­gu Peraturan Pemerintah yang turun sebagai tanda pengesahan.

Dia tak lupa mengingatkan, tujuan holding ini supaya ter­cipta value creation yang lebih besar dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Itu se­babnya, value creation jauh lebih besar dibandingkan jika masing-masing BUMN berdiri sendiri.

Baca juga : Holding Ultra Mikro Tata Kembali Ekosistem Usaha Wong Cilik

Hal ini, lanjut Toto, adalah bentuk dari sinergi ekosistem ultra mikro yang diprogramkan pemerintah untuk mendukung visi dalam pemberdayaan seg­men usaha tersebut.

Selain itu, holding diharapkan mempercepat laju inklusi keuangan dan pembiayaan berkelanjutan.

Informasi saja, dengan terbentuknya holding, maka dapat mempercepat harapan pemerintah menyasar sekitar 57 juta nasabah ultra mikro, yakni 30 juta di antaranya belum terakses ke sumber pendanaan lembaga keuangan formal.

Baca juga : Jokowi Dorong IWAPI Go Digital

Ekosistem ini akan memberi­kan layanan produk yang lebih lengkap dan potensi pendanaan yang lebih murah untuk sekitar 29 juta usaha ultra mikro pada 2024.

“Targetnya bisa akses pem­biayaan lebih luas ke segmen mikro. Sehingga coverage pem­biayaan sektor ini ditargetkan sampai dengan 29 juta usaha mikro pada 2024,” kata Toto.

Diharapkan pula, dalam proses pembinaan dan peningkatan kapabilitas bisnis ini bisa di-sup­port oleh Holding UMi ini. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.