Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Jatuh Tempo Diperpanjang Hingga 2026
Garuda Lega Himbara Setujui Restrukturisasi
Rabu, 30 Juni 2021 05:43 WIB
Sebelumnya
“Hal itu tentunya dengan mencermati kondisi bisnis penerbangan yang masih sangat menantang, upaya restrukturisasi menjadi langkah yang rasional untuk meringankan beban perusahaan,” jelas Mucharom kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Pria yang akrab disapa Arom ini menyatakan, sebagai salah satu kreditor, saat ini, BNI terus berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tengah mematangkan rencana penyelamatan bisnis Garuda. “Opsi terbaik akan terus dilakukan,” ucapnya.
Baca juga : Jakarta Lockdown, Setuju Atau Tolak?
Berdasarkan laporan keuangan Garuda di Triwulan III-2020, perusahaan penerbangan milik negara ini memiliki utang kepada tiga bank BUMN senilai Rp 10 triliun. Hal itu berasal dari utang jangka pendek yang nilainya mencapai 517,68 juta dolar AS (Rp 7,37 triliun). Sementara utang jangka panjang kepada pihak berelasi senilai 223,47 juta dolar AS atau setara Rp 3,18 triliun.
Pengamat BUMN dari Lembaga manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, beban utang Garuda memang cukup berat. Dalam kondisi seperti itu, sangat diperlukan solusi-solusi strategis untuk menyelamatkan maskapai penerbangan nasional tersebut.
Baca juga : Layanan Perpanjang SIM Polda Metro Hadir Di 5 Lokasi
“Restrukturisasi ini memang cukup baik. Selain itu, dilakukan juga semacam pinjaman modal kerja,” terang Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Restrukturisasi sejumlah utang Garuda di bank BUMN yang utama, menurutnya, harus difokuskan pada upaya perampingan struktur biaya. Hal itu bisa dilakukan dengan melakukan negosiasi kembali atau renegosiasi dengan lessor (perusahaan jasa leasing) pesawat.
Baca juga : Ombudsman Sampaikan Pengaduan Masyarakat Terbanyak Soal Restrukturisasi Kredit
“Beban utang Garuda sebagian besar ada di biaya leasing pesawat. Demikian juga upaya untuk mengistirahatkan hampir separuh armada adalah langkah bagus buat mengurangi tekanan cash flow,” ujar Toto.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya