Dark/Light Mode

Amerika & China Gencatan Senjata

Kinerja Ekspor Kita Bisa Bergairah Lagi

Senin, 3 Desember 2018 22:51 WIB
Ekonom Insitute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara. (Foto: IG @bhimayudhistira)
Ekonom Insitute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara. (Foto: IG @bhimayudhistira)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai, kesepakatan AS dan China belum mengembirakan. “Kebijakan kenaikan tarif tidak dicabut. Itu artinya belum berdampak baik untuk dunia usaha. Perang dagang masih terjadi,” ungkap Hariyadi.

Baca juga : Gandengan Ke Meja Makan, Jokowi-Iriana Begitu Mesra

Ia mengatakan, hampir separuh barang produksi China yang masuk ke AS terkena tarif tinggi. Dengan kondisi seperti itu supply chain (rantai suplai) sistem perdagangan dunia terganggu. Jika tidak ada perubahan signifikan maka kondisi belum berubah. Masih tetap kacau.

Baca juga : Amran Dinobatkan Sebagai Penjaga Ketahanan Pangan

Masih Tegang
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, hampir seluruh kepala negara yang hadir dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menginginkan faktor-faktor yang selama ini mempengaruhi perekonomian global dan perang dagang antara negara besar dapat diredam. Sehingga masalah itu tidak berdampak besar pada negara lain. [KPJ/NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.