Dark/Light Mode

Bisnis Digital Jadi Mesin Pertumbuhan

Telkom Makin Mantap Menuju Digital Telecommunication Company

Selasa, 30 April 2019 22:41 WIB
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Alex J Sinaga (Foto: Humas Telkom)
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Alex J Sinaga (Foto: Humas Telkom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah kondisi bisnis yang penuh tantangan dan persaingan yang ketat selama 2018, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 130,8 triliun, tumbuh positif sebesar 2 persen dibanding tahun 2017. 

Bisnis digital yang meliputi konektivitas broadband dan layanan digital, menjadi mesin pertumbuhan perseroan yang meningkat secara signifikan sebesar 23,1 persen. Sehingga, kontribusi bisnis digital di tahun 2018 kian dominan menjadi 63 persen, dari 52,1 persen di tahun 2017. 

Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) Perseroan tahun 2018 tercatat Rp 59,2 triliun dengan laba bersih Rp 18 triliun. Beban operasi naik 12,5 persen menjadi Rp 71,6 triliun, sejalan dengan investasi pembangunan infrastruktur broadband, baik mobile maupun fixed line. 

Baca juga : Misbakhun: Di Era Jokowi, Pertumbuhan Ekonomi Terjaga

Di segmen Mobile, entitas anak usaha Telkom, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 89,3 triliun, EBITDA Rp 47,4 triliun dan laba bersih Rp 25,5 triliun pada tahun 2018. Di tengah bisnis seluler yang semakin menantang, Telkomsel mengimplementasikan berbagai inisiatif dengan menawarkan paket voice, paket SMS dan paket mobile data dengan berbagai varian konten digital. Hal ini dilakukan untuk menahan laju penurunan bisnis legacy, sekaligus meningkatkan kontribusi pendapatan dari bisnis digital.  

Program registrasi kartu SIM prabayar yang membatasi jumlah kartu SIM prabayar untuk setiap pelanggan menjadikan Telkomsel memiliki 163 juta pelanggan pada 2018. Sepanjang 2018, Telkomsel membangun 28.376 Base Tranceiver Station (BTS) baru, yang seluruhnya berbasis teknologi 4G LTE. Sehingga, di akhir tahun 2018 ,jangkauan 4G LTE telah melebihi 90 persen populasi. 

Lalu lintas layanan mobile data tahun 2018 meningkat 101,7 persen YoY menjadi 4.373.077 terabyte, yang terutama didorong oleh jumlah pelanggan data sebanyak 106,6 juta pelanggan, atau 65,4% dari total pelanggan Telkomsel. Basis pelanggan data, jumlah dan jangkauan BTS 3G/4G serta peningkatan lalu lintas data, akan menjadi pondasi untuk pertumbuhan positif kinerja Telkomsel di tahun 2019.

Baca juga : Investasi Kuartal I Tembus Rp 195 Triliun

Pada segmen Consumer, jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 72,2 persen menjadi 5,1 juta pelanggan di akhir tahun 2018. Pencapaian ini semakin mengukuhkan IndiHome sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia, dengan market share sekitar 80 persen. Sebagai hasilnya, IndiHome mencatat kenaikan pendapatan sebesar 66,9 persen dan memberikan kontribusi sebesar 82,9 persen terhadap segmen Consumer. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, yang hanya 62,2 persen.  Sehingga, pendapatan segmen Consumer meningkat 25,1 persen menjadi Rp 13,9 triliun.

Tahun 2018, segmen Enterprise mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10,1 persen menjadi Rp 21,1 triliun. Pendorong utama pertumbuhan pendapatan tersebut adalah layanan IT Service yang tumbuh sebesar 48,2 persen. Segmen Wholesale and International Business mencatat pendapatan sebesar Rp 10,1 triliun dengan pertumbuhan 35,6 persen, atau naik dari Rp7,4 triliun pada tahun 2017. Kontribusi bisnis digital pada segmen ini,  meningkat menjadi 57 persen dari 53 persen di tahun 2017. 

Total belanja modal pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 33,6 triliun atau 25,7 persen dari pendapatan. Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital, dengan terus membangun infrastruktur broadband yang meliputi BTS 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial, Satelit Merah Putih dan Data Center & Cloud. 

Baca juga : Wijaya Karya Bagikan Dividen Rp 346,05 Miliar

Sampai akhir 2018, Telkom telah memiliki total BTS sebanyak 189.081 unit, dengan BTS 3G dan 4G LTE sebanyak 138.771 unit. Sedangkan jaringan backbone serat optik mencapai panjang 161.652 km.

“Pencapaian sepanjang 2018 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat, untuk menjadi Digital Telecommunication Company yang berkomitmen tinggi, dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Serta memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia,” ungkap Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga di Jakarta, Selasa (30/4).

Alex menambahkan, “Dengan pertumbuhan pendapatan bisnis digital di tahun 2018 sebesar 23,1% YoY yang mengkontribusi 63 persen pendapatan perseroan, serta didukung oleh investasi pada infrastruktur broadband yang berkelanjutan, kami optimis perseroan akan membukukan kinerja, baik Pendapatan, EBITDA maupun Laba Bersih yang jauh lebih baik pada tahun 2019,” tandas Alex. [HES]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.