Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Neraca Perdagangan Surplus, Bukti Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Kamis, 15 Juli 2021 21:48 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram Airlangga)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram Airlangga)

 Sebelumnya 
Ekspor nonmigas berkontribusi 93,32 persen atau 17,31 miliar dolar AS dari dari total ekspor di Juni 2021, terdiri atas ekspor industri (75,91 persen), tambang (15,70 persen), dan pertanian (1,75 persen); sementara ekspor migas menyumbang 6,64 persen saja atau 1,23 miliar dolar AS. 

Peningkatan ekspor juga dipengaruhi pergerakan harga komoditas global. Beberapa komoditas global yang mengalami peningkatan harga antara lain batu bara (Australia) meningkat sebesar 148,94 persen (yoy) dan CPO meningkat sebesar 54,99 persen (yoy). Kenaikan harga di kedua komoditas ekspor utama Indonesia ini telah berkontribusi terhadap peningkatan kinerja ekspor di Juni 2021. 

Baca juga : Dukung Perpanjangan PPKM Darurat, Semua Pihak Diminta Berkorban

Sementara, nilai impor Juni 2021 sebesar 17,23 miliar dolar AS terdiri dari impor migas senilai 2,30 miliar dolar AS dan nonmigas sebesar 14,93 miliar dolar AS. Secara penggunaan barang, dibandingkan bulan sebelumnya, nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Juni 2021 mengalami peningkatan. 

Peningkatan terbesar menurut penggunaan barang terjadi pada golongan barang modal yang meningkat sebesar 35,02 persen (mtm), diikuti bahan baku/penolong sebesar 19,15 persen (mtm), dan barang konsumsi sebesar 16,92 persen (mtm). “Peningkatan impor bahan baku/penolong mencerminkan peningkatan kinerja sektor riil, sementara peningkatan barang modal juga cukup baik karena berdampak pada peningkatan kapasitas produksi,” ujar Airlangga. 

Baca juga : Wacana Perpanjangan PPKM Darurat Bikin Rupiah Terjun Bebas

Capaian kinerja neraca perdagangan juga dipengaruhi perkembangan aktivitas manufaktur negara mitra dagang utama, terutama Amerika Serikat dan Tiongkok. Indeks PMI Manufaktur di kedua negara tersebut masih berada di level ekspansif, yakni 62,1 (AS) dan 51,3 (Tiongkok). Masih tingginya permintaan global telah mendorong aktivitas produksi dalam negeri untuk memenuhi hal itu, sehingga indeks PMI Manufaktur Indonesia berada di level 53,5 dan kinerja ekspor Indonesia meningkat di Juni 2021. 

“Secara garis besar, pada Juni 2021, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan nonmigas dengan beberapa negara, yakni Amerika Serikat (1,34 miliar dolar AS), Filipina (0,65 miliar dolar AS), dan Malaysia (0,32 miliar dolar AS). Sementara, Indonesia mengalami defisit dengan Tiongkok (-0,60 miliar dolar AS), Australia (-0,48 miliar dolar AS), dan Thailand (-0,33 miliar dolar AS),” pungkas Airlangga. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.