Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementerian ESDM Diminta Beri Kelonggaran Pertamina Sesuaikan Harga BBM Non Subsidi

Senin, 19 Juli 2021 13:41 WIB
Direktur Eksekutif Energi Watch, Mamit Setiawan. (Foto: Ist)
Direktur Eksekutif Energi Watch, Mamit Setiawan. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Sebagai perbandingan, saat ini harga BBM milik SPBU Swasta yaitu Shell harga untuk jenis Super (Ron 92) Rp 10.580, V-Power (Ron 95) Rp 11.050, Reguler (Ron 90) Rp 10.520, dan Diesel Rp 10.380.

Sementara harga BBM Pertamina Pertalite (Ron 90) Rp 7.650, Pertamax (Ron 92) Rp 9.000, Pertamax Turbo (Ron 98) Rp 9.850 dan Pertamina Dex Rp 10.200.

Jika melihat rata-rata MOPS MOGAS 92 untuk 3 bulan terakhir dimana bulan April 2021 adalah 71.7 dolar AS, Mei 74.32 dolar AS, dan Juni 2021 78.85 dolar AS, maka rata-rata 3 bulan terakhir adalah 74.95 dolar AS per barel.

Baca juga : Kementerian ESDM Awasi Lahan Bekas Tambang Terbengkalai

"Belum lagi, landed cost sebesar 2 dolar AS per barel maka harga landed Pertamax adalah 76.95 dolar AS," imbuhnya.

Dengan menggunakan kurs rata-rata 3 bulan terakhir sebesar Rp 14.400 per dollar, maka harga per liter adalah sebesar Rp 6.969. Ditambah dengan konstanta sebesar Rp 1.800 dan margin 10 persen, maka harga sebelum pajak adalah sebesar Rp 9.646/liter.

"Jika ditambah dengan PPN dan PBBKB maka harga Pertamax adalah sebesar Rp 11.093 dibulatkan menjadi Rp 11.100. Jika mengacu kepada harga saat ini, maka Pertamina sudah mengalami kerugian sebesar Rp 2.100 per liternya, dihitung dengan formula yang ditetapkan dengan KepMen ESDM 62/2020 tersebut," ungkapnya.

Baca juga : Kementerian ESDM Dorong Bio-CNG Jadi Subtitusi LPG

Begitu juga untuk jenis Pertalite, jika mengacu kepada harga MOPS MOGAS 92 bulan untuk 3 bulan terakhir, dengan formula sesuai KepMen 62/2021, di mana untuk RON 90 formulanya adalah 99.21 persen dari MOPS Mogas 92, maka seharusnya harga Pertalite adalah Rp 11.000 per liter.

Sedangkan saat ini Pertamina menjual dengan harga Rp 7.650. Selisih kekurangannya sebesar Rp 3.350 per liternya.

Kondisi ini jelas memberatkan bagi Pertamina, ditengah pandemi Covid-19 yang masih belum selesai di Indonesia. Pembatasan mobilitas masyarakat akan berpengaruh terhadap penjualan BBM milik Pertamina.

Baca juga : Mengenalkan Budaya Sunda Ke Milenial

"Belum lagi, sebagai negara yang sudah menjadi net importir, maka Pertamina harus mengimpor minyak mentah maupun produksi dengan harga yang tinggi ini. Hal ini bisa dipastikan akan membahayakan keuangan Pertamina karena harga beli yang tinggi tetapi harga jual tidak mengalami kenaikan," tandas Mamit. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.