Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis, pemulihan ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Hal itu terlihat dari ekonomi triwulan II- 2021 yang tumbuh 7,07 persen.
Pemulihan ekonomi tersebut terutama didorong oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga, kinerja investasi, serta konsumsi pemerintah yang tumbuh tinggi didorong oleh akselerasi realisasi stimulus fiskal.
Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) itu menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan webinar internasional yang diselenggarakan oleh ISEI, Jumat (6/8).
Acara dibuka oleh Ketua Bidang Kerja Sama Internasional ISEI Muhammad Edhie Purnawan. Hadir juga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga : Pengusaha Ngarep Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas
Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini, Perry memprediksi, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada 2021 sebesar 3,5 persen-4,3 persen. Sedangkan pada tahun depan 4,6 persen-5,1 persen.
Untuk mendukung hal tersebut, koordinasi kebijakan antara BI, pemerintah dan instansi terkait dalam kerangka kebijakan nasional perlu terus diperkuat. Termasuk koordinasi kebijakan moneter-fiskal, serta inklusi ekonomi dan keuangan.
Sementara, Muhammad Edhie Purnawan mengatakan, Indonesia telah melalui saat-saat yang tersulit dan mampu menginternalisasikan modal sosial. Meski menimbulkan kesedihan, pandemi telah memberikan banyak sekali pelajaran dan manfaat
“Dengan mengambil berbagai pelajaran, Indonesia berpotensi besar keluar dari krisis,” ujarnya.
Baca juga : Menteri Erick Sebut Arah Pemulihan Ekonomi Di Jalur Yang Tepat
Budi Gunadi Sadikin mengatakan, krisis ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19 memberikan pelajaran bahwa untuk mengatasi krisis ekonomi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menangani sektor kesehatan terlebih dahulu.
Terdapat tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu penerapan protokol kesehatan, diagnosa yang tepat melalui testing, tracing dan isolation, serta akselerasi pemberian vaksin.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IIyang mencapai 7,07 persen tahun ini telah menunjukkan bahwa arah pemulihan ekonomi sudah berada di jalur yang tepat.
Menurut Erick, pemulihan ekonomi tidak hanya mengandalkan belanja pemerintah, juga didorong oleh gerakan dan sinergi mesin-mesin pertumbuhan ekonomi lainnya yang menunjukkan hasil nyata konsumsi rumah tangga di level 5,9 persen, investasi di 7,5 persen dan ekspor 31,8 persen.
Baca juga : Industri Manufaktur Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II
Dia mengingatkan, semua pihak dan masyarakat tetap harus waspada karena faktor varian Delta memiliki penularan sangat cepat. Belum lagi mutasi virus yang juga cepat melahirkan varian-varian baru.
“Dengan demikian, disrupsi bagi sektor ekonomi yang terus berpengaruh selama pandemi Covid-19 masih berlangsung saat ini,” kata Erick.
Karena itu, Erick meminta semua pihak harus selalu disiplin terhadap protokol kesehatan, melakukan vaksinasi dan meningkatkan testing, tracing dan treatment. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas laju ekonomi Indonesia kuartal berikutnya. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya