Dark/Light Mode

IPR Juni 2021 Naik, Kinerja Penjualan Eceran Diramal Membaik

Selasa, 10 Agustus 2021 19:03 WIB
Bank Indonesia. (Foto: ist)
Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juni 2021 tumbuh sebesar 2,5 persen (year on year/yoy). Capaian ini diprediksi bisa mendongkrak kinerja penjualan eceran secara bulanan membaik. 

Kinerja Penjualan Eceran Juni 2021 ditopang pertumbuhan kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Subkelompok Sandang. Sementara itu, IPR Juni 2021  secara bulanan mengalami kontraksi  12,8 persen (mtm), lebih rendah dari 3,2 persen (mtm) pada Mei 2021. 

Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) itu mengindikasikan, kinerja penjualan eceran terbatas dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya. Responden menyampaikan hal tersebut disebabkan menurunnya permintaan masyarakat sejalan dengan kembali normalnya konsumsi masyarakat pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, khususnya pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.

Baca juga : Petani Kakao Kudu Melek Pembayaran Digital

"Pada Juli 2021, responden memprakirakan kinerja penjualan eceran secara bulanan membaik," kata keterangan resmi BI yang dikutip Selasa (10/8).

Hal ini tercermin dari berkurangnya kontraksi IPR Juli 2021 secara bulanan menjadi sebesar -8,3 persen (mtm), membaik dari -12,8 persen (mtm) pada Juni 2021. 

Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja penjualan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau. Responden menyampaikan permintaan untuk kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau diprakirakan masih cukup baik didukung berbagai strategi seperti penjualan secara online/pesan antar yang meningkat seiring dengan kebijakan pembatasan mobilitas. 

Baca juga : Melonjak, Kinerja Investasi Dan Perdagangan RI-China Di Semester I-2021

Secara tahunan, penjualan eceran Juli 2021 terkontraksi 6,2 persen (yoy), terutama pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Barang Budaya dan Rekreasi, dan Subkelompok Sandang.

"Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada September diperkirakan menurun dan pada Desember diperkirakan meningkat," terang BI. 

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada September sebesar 112,7, menurun dari bulan sebelumnya, didukung pasokan yang cukup karena distribusi barang yang lancar. 

Baca juga : BNI Jadikan UGM Kampus Percontohan Ekosistem Finansial Terintegrasi

Sementara itu, IEH Desember sebesar 129,3, lebih tinggi dari capaian pada bulan sebelumnya sebesar 119,9 didorong oleh tingginya permintaan dan berkurangnya ketersediaan barang saat HBKN Natal dan persiapan Tahun Baru. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.