Dark/Light Mode

Bos BI: Ini Tiga Poin Pembiayaan Infrastruktur RI di Forum Paris

Rabu, 8 Mei 2019 14:57 WIB
Perry Warjiyo
Perry Warjiyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada tiga upaya penting yang harus ditempuh Indonesia, terkait pembiayaan infrastruktur agar dapat dilakukan secara adil dan berkelanjutan bagi pembangunan nasional. Ketiga upaya tersebut, disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Forum Paris.
 
Pertama, Indonesia secara konsisten terus melakukan reformasi struktural, baik reformasi kelembagaan, reformasi fiskal, maupun reformasi pengaturan. Di samping juga terus mengedepankan kebijakan pengelolaan makro ekonomi yang berhati-hati yang sangat penting bagi pembangunan infrastruktur.
 
Kedua, penguatan koordinasi antarotoritas untuk mendorong peningkatan pembiayaan infrastruktur oleh sektor swasta. 

"Berbagai pembiayaan inovatif telah dikembangkan dan berkontribusi pada pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk PPP, projects bonds, infrasctructure funds, asset and earning backed securities, dan blended finance," kata Perry, Rabu, (8/5).

Baca juga : Waskita Karya Infrastruktur Garap Bisnis Baja

Ketiga, akselerasi pengembangan infrastruktur yang memperhatikan dampak sosial dan lingkungan  untuk mendukung pencapaian agenda SDG 2030. Setelah sukses meluncurkan roadmap SDG Indonesia One Blended Finance pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Indonesia menerbitkan Green Sukuk yang pertama pada awal tahun ini. Hal ini merupakan perwujudan nyata dari komitmen terhadap pengembangan social and environmental infrastructure di Indonesia.
 
Di acara tersebut, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan negara maju dan berkembang yang hadir sepakat untuk memperkuat pembiayaan berkelanjutan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Kesepakatan tersebut ditujukan untuk menjawab tantangan financing gap pembiayaan infrastruktur, terutama terkait upaya mengatasi tingkat kerentanan utang sekaligus menjaga keberlangsungan utang  di tengah tingginya kebutuhan pembangunan ekonomi termasuk pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah digalakkan.
 
Studi Bank Dunia menunjukkan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur bagi negara berpendapatan rendah-menengah berkisar antara 2-8 persen per tahun untuk mendukung pencapaian agenda Sustainable Development Goals (SDG) 2030.
 
Pertemuan Tingkat Tinggi Forum Paris merupakan merupakan rangkaian dari pertemuan G20 2019 Jepang, dihadiri pula oleh lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, BIS, OECD, dan ADB. 

Baca juga : Basuki Sabet Penghargaan Tokoh Infrastruktur Merah Putih

Komunitas lembaga keuangan internasional sepakat untuk menjadikan sektor investasi publik sebagai prioritas utama pembangunan dan memperkuat koordinasi dalam penguatan kapasitas domestik terutama dalam hal persiapan proyek infrastruktur. (QAR)
 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.