Dark/Light Mode

Bikin Buku "Akal Sehat": Bamsoet Paparkan Pentingnya Infrastruktur

Minggu, 17 Februari 2019 05:32 WIB
Sampul Buku `Akal Sehat` Bambang Soesatyo
Sampul Buku `Akal Sehat` Bambang Soesatyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Akal sehat bangsa ini tengah diuji. Apakah mampu berpikir secara jernih dan jujur, ataukah hanya diisi syahwat kekuasaan, amarah, dan kebencian pada kelompok yang berbeda dengannya.

Demikian inti dari buku baru Ketua DPR Bambang Soesatyo, yang berjudul "Akal Sehat". Buku ini merupakan yang ke-15 yang ditulis Bamsoet, sapaan akrab Bambang. Buku ini bakal diluncurkan dalam waktu dekat. 

Salah satu yang dibahas dalam buku ini adalah pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot Presiden Jokowi. Oleh para lawan politik Jokowi, pembangunan tersebut dianggap tidak tepat. Bamsoet pun tampil untuk meluruskan masalah itu.

Baca juga : Usulan Bamsoet Disambut Pengusaha

"Misalnya, pernyataan tentang 'petani, nelayan, maupun rakyat di pedesaan tidak membutuhkan infrastruktur. Mereka tidak makan semen dan pasir'. Ungkapan ini tidak tepat dan melawan akal sehat. Justru karena adanya infrastruktur, petani, nelayan, dan rakyat di pedesaan jadi mudah mendistribusikan produknya," terang Bamsoet, kemarin.

Kata Bamsoet, pemerataan infrastruktur memungkinkan terjadinya distribusi kesejahteraan hingga daerah-daerah terpencil. Warga yang tinggal di desa dan di pinggiran kota, gampang menjual produknya. Waktu tempuhnya cepat, dan ongkosnya lebih murah. Warga pinggiran yang bekerja di kota juga tidak perlu lagi ngontrak atau kos. Sebab, antara kota dan desa dapat ditempuh dengan waktu singkat.

Hanya saja, kata Bamsoet, ada sisi yang harus dikritisi. Pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol, belum memerhatikan kebutuhan mayoritas rakyat yang belum mobil, yang sehari-hari memakai sepeda motor. Jalan tol dibangun hanya untuk mobil. "Singkat kata, jalan tol yang dibangun hanya untuk orang kaya," imbuhnya. 

Baca juga : Sambil Lesehan, Pimpinan KPK Ngobrol Korupsi Infrastruktur

Atas hal itu, dia mengusulkan disediakan jalur khusus sepeda motor di jalan tol. Baik pada jalan tol yang akan dibangun, atau jalan tol yang sudah ada dan lahannya masih memungkinkan. Seperti jalan tol Cawang, Halim-Bekasi, Halim-Bogor, Salatiga-Semarang. 

"Mereka yang tinggal di daerah-daerah itu, yang biasa menempuh jalan berjam-jam pakai sepeda motor dengan pertaruhan nyawa karena berbaur dengan mobil dan truk, dengan tol cukup menempuh waktu 30-60 menit ke tempat kerja di kota. Tidak perlu kontrak atau kos di kota. Mereka bisa pulang-pergi," jelas politisi Partai Golkar ini. 

Bamsoet lalu kembali berbicara pentingnya akal sehat. Kata dia, menegakkan akal sehat berarti menjaga nurani untuk tidak menempatkan diri dalam kebohongan atau persengkongkolan. Menegakkan akal sehat berarti selalu berorientasi pada kepentingan rakyat.

Baca juga : Cucun: Alsintan Modern Bikin Generasi Milenial Kepincut Dunia Pertanian

"Masa kampanye Pilpres dan Pileg masih akan berlangsung hingga 13 April 2019. Namun, udara politik kita semakin kotor dan menyesakkan. Karena masing-masing kubu pendukung capres/cawapres hanya meributkan isu-isu yang nyaris tidak substansial, dan juga tidak esensial. Akibatnya, kampanye Pilpres tahun ini dinilai kurang bermutu.  Alih-alih mendidik dan mencerdaskan generasi milenial, isu-isu kampanye yang digoreng secara berulang-ulang justru cenderung menyesatkan," tandasnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.