Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mundur Dari Komisaris Garuda

Niat Yenny Tulus Dan Mulia

Sabtu, 14 Agustus 2021 08:16 WIB
Yenny Wahid (Foto: Instagram/yennywahid)
Yenny Wahid (Foto: Instagram/yennywahid)

 Sebelumnya 
Dalam RUPST yang digelar kemarin, Menteri BUMN, Erick Thohir memutuskan memangkas jajaran dewan komisaris dan direksi Garuda. Dewan komisaris, yang awalnya lima orang, dipangkas menjadi tiga orang. Sedangkan direksi, kini hanya enam orang, dari sebelumnya delapan. 

Rapat juga menyetujui pengangkatan dua komisaris baru dan menetapkan kembali satu komisaris, sekaligus menyepakati pemberhentian empat komisaris sebelumnya. Pemegang saham sepakat memberhentikan Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama serta Elisa Lumbantoruan sebagai Komisaris Independen. Pemegang saham juga sepakat atas pengunduran diri Yenny dan Peter Gontha.

Baca juga : Efisiensi, Jumlah Komisaris Dan Direksi Garuda Dipangkas

Erick mengangkat Timur Sukirno sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Timur dikenal sebagai ketua firma hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners (HHP) dan Kepala Kelompok Praktik Penyelesaian Sengketa Komersial. Timur juga seringkali menghadapi kasus gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Erick juga mengangkat Abdul Rachman sebagai Komisaris Independen. Sementara itu, Chairul Tanjung tetap menjadi Komisaris, mewakili CT Corps, pemegang saham Garuda Indonesia.

Untuk jajaran direksi, Irfan Setiaputra ditetapkan kembali menjadi Direktur Utama, Prasetio sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, dan Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Direktur Operasi. Selain itu, Aryaperwira Adileksana sebagai Direktur Human Capital, Rahmat Hanafi sebagai Direktur Teknik, dan Ade R Susardi sebagai Direktur Layanan Niaga.

Baca juga : Yenny Wahid Mundur Dari Kursi Komisaris Garuda Indonesia

Erick mengatakan, perombakan jajaran direksi dan komisaris Garuda merupakan momen bersih-bersih. "Ini momen bagi Garuda Indonesia untuk bersih-bersih dari permasalahan keuangan dan kinerja operasional, serta menata kembali fundamental bisnisnya. Setiap prosesnya akan saya kawal penuh," kata Erick, dalam keterangan pers, kemarin. 

Pengamat penerbangan Alvin Lie setuju dengan langkah Erick ini. Dia mengatakan, pemangkasan kursi direksi dan komisaris menjadi lebih ramping bisa membuat Garuda lebih fokus penyelamatan bisnis. "Saat ini, tugas utama dewan direksi dan komisaris adalah membawa Garuda keluar dari turbulensi berat," katanya. 

Baca juga : Nigeria Panggil Pulang Dubes Di Jakarta

Alvin menambahkan, ada beberapa karakter sebenarnya yang cocok untuk menjadi pimpinan Garuda di kondisi sulit ini. Karakter yang tangguh dan piawai negosiasi, cermat dalam perencanaan keuangan. Kemudian, juga komunikatif terhadap semua pemangku kepentingan, termasuk SDM internal. Namun, dia tidak menyebutkan karakter yang dimaksud. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.