Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Refleksi 37 Tahun AP II: Sejarah, Ujian Terhebat, Dan Optimisme Masa Depan

Minggu, 15 Agustus 2021 08:47 WIB
Suasana Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Dok. AP II)
Suasana Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Dok. AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura II (Persero) [AP II] menginjak usia ke-37 tahun pada 13 Agustus 2021. Sejarah lahirnya AP II diawali dari dibentuknya Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng pada 1984.

Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng kemudian berganti nama menjadi Bandara Soekarno-Hatta yang pada 1985 dan membuka 1 terminal yakni Terminal 1. Lalu, pada 1992 bandara terbesar di Indonesia ini membuka Terminal 2. Pada 2016, Terminal 3 dibuka, yang menjadi terminal penumpang pesawat terbesar dan termodern di Indonesia dengan luas lebih dari 400.000 meter persegi dan berkapasitas 25 juta penumpang/tahun. 

Baca juga : Mahfud Harap Tahun Baru Islam Jadi Booster Optimisme Lawan Pandemi

Pada 2015, jumlah bandara yang dikelola AP II sebanyak 13. Kemudian, hanya dalam waktu 5 tahun, bertambah 7 sehingga pada 2021 di usia yang ke-37, perseroan mengelola total 20 bandara. Rinciannya, di Sumatera 12 bandara, di Jawa 6 bandara, dan dan Kalimantan 2 bandara. 

“Bermula dari mengelola Bandara Soekarno-Hatta, AP II melalui sejumlah perjalanan transformasi, mempertahankan konsistensi untuk terus tumbuh dengan semangat kolaborasi dan kerja keras hingga kini mengelola 20 bandara dengan terus menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan,” ungkap Muhammad Awaluddin, dalam keterangan yang diterima RM.id. Minggu (15/8).

Baca juga : 11 Tahun Perjalanan Dafam Hotel Management Berkarya

Muhammad Awaluddin mengatakan, peningkatan usaha AP II tidak lepas dari implementasi konsep Adjacent Business, yang dapat diartikan perseroan menciptakan pasar baru melalui lini bisnis baru. Misalnya, di bidang properti, digital business, hingga strategic partnership. “Melalui perluasan usaha, AP II tidak hanya bergantung bisnis aeronautika saja tetapi juga memiliki bisnis non-aeronautika yang dapat diandalkan,” jelasnya. 

Sejalan dengan berkembangnya bisnis, infrastruktur, dan layanan, bandara-bandara AP II mendapat berbagai pengakuan. Salah satunya terus membaiknya peringkat Bandara Soekarno-Hatta di daftar Top 100 World’s Best Airport dari Skytrax. 

Baca juga : Pemkot Depok Pastikan Tidak Ada Pembelajaraan Tatap Muka Di Sekolah

Pada 2016, Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat 63, lalu naik ke peringkat 44 (2017), peringkat 45 (2018), peringkat 40 (2019), peringkat 35 (2020), dan pada 2021 naik ke peringkat 34. “Hanya butuh waktu 5 tahun, Bandara Soekarno-Hatta dapat melompat sekitar 30 peringkat hingga kini ada di posisi 34. Kami yakin pada tahun-tahun mendatang peringkat ini akan terus membaik seiring dengan transformasi yang dijalani,” ujar Muhammad Awaluddin. 

AP II kini tengah menjalani transformasi digital yaitu Transformation 1.0 (2016 - 2020) dan saat ini Transformation 2.0 (2020-2024) yang mengambil tema The Great SHIFT 2024 guna fokus membuat perusahaan semakin adaptif terhadap global megatrends
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.