Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - Kinerja ekspor industri sepanjang Januari-Juli 2021 tembus 94,62 miliar dolar AS atau Rp 1.364 triliun. Jumlah itu meningkat 31,36 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Ekspor industri tancap gas.
Sektor manufaktur berkontribusi 78,47 persen dari total ekspor nasional pada Januari-Juli 2021 sebesar 120,57 miliar dolar AS atau Rp 1.739 triliun. Kinerja ini bahkan lebih tinggi dari 2019.
Sementara, ekspor Juli 2021 mencapai 13,56 miliar dolar AS atau Rp 195 triliun. Turun 3,63 persen bila dibandingkan dengan Juni 2021 akibat efek Pemberlakuan Pembatasan Kesehatan Masyarakat (PPKM).
Baca juga : Tembus Rp 1.364 T, Ekspor Industri Tancap Gas
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, di tengah pandemi, kinerja sektor industri masih bisa mencatat pertumbuhan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator, termasuk peningkatan ekspor.
Meski saat ini aktivitas industri juga mengalami pembatasan dengan penerapan PPKM dan ada pelambatan ekspor sedikit, tapi secara tahunan kinerjanya semakin kencang.
“Saya pribadi berterima kasih kepada pelaku industri yang terus menjaga dan meningkatkan kinerja ekspornya di tengah pembatasan,” ujar Agus di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Kuras Kantong Rp 1,9 Triliun, Chelsea Ikat Romelu Lukaku 5 Tahun
Komoditas ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan pada Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya adalah lemak hewan/nabati sebesar 614 juta dolar AS. Kemudian berbagai produk kimia 71,5 juta dolar AS, pupuk sebesar 40,8 juta dolar AS, pakaian dan aksesorinya bukan rajutan naik 33,2 juta dolar AS, serta nikel 23 juta dolar AS.
Dengan total impor Januari-Juli 2021 sebesar 106,15 miliar dolar AS, neraca perdagangan periode tersebut mengalami surplus 14,42 miliar dolar AS. Sedangkan pada Juli 2021, terjadi surplus 2,59 miliar dolar AS, meningkat 44,44 persen dibandingkan Juli 2020.
Agus memberikan catatan, perkembangan industri dan peningkatan ekspor akan lebih optimal bila impor dapat ditekan. Untuk itu, pemerintah mendorong agar industri mengurangi ketergantungan terhadap impor, sekaligus mendorong penguatan struktur industri manufaktur.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya