Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Percepat Balikin Dua Pesawat
Kinerja Garuda Nyungsep Efek Kontrak Ugal-ugalan
Sabtu, 12 Juni 2021 05:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mempercepat pengembalian armada pesawat meskipun masa sewa belum jatuh tempo. Langkah ini dilakukan untuk memulihkan kinerja.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pengembalian armada itu bagian dari langkah strategis perseroan dalam mengoptimalisasikan produktivitas armada.
“Langkah strategis tersebut salah satunya ditandai dengan pengembalian dua armada B737-800 NG kepada salah satu lessor pesawat,” ujar Irfan, melalui pesan singkat yang diterima Rakyat Merdeka, Senin (7/6).
Baca juga : Peringati Waisak, Menag Pesan Eratkan Persaudaraan Antar Sesama
Ia memastikan, percepatan pengembalian tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dengan pihak lessor pesawat. Di mana salah satu syarat pengembalian pesawat adalah dengan melakukan perubahan kode registrasi pesawat terkait.
Ia menjelaskan, pengembalian armada merupakan langkah penting di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi Covid-19. Karena, saat ini fokus utama perseroan adalah penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pasar di era kenormalan baru.
“Sekarang kami juga terus menjalin komunikasi bersama lessor pesawat lainnya. Tentunya dengan mengedepankan aspek legalitas dan compliance yang berlaku,” terangnya.
Baca juga : BUMDes Bisa Kelola Program Kerja Sama Dan Kemitraan
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Manajemen Garuda Indonesia mengurangi jumlah operasional armada pesawatnya dari semula 70 menjadi 53 pesawat. Padahal, sebelumnya Garuda sempat mengoperasikan 142 armada. Dari jumlah itu, 136 pesawat di antaranya merupakan sewaan dan hanya enam armada milik Garuda.
Manajemen Garuda menyampaikan pengurangan armada dilakukan untuk menyesuaikan permintaan pasar yang turun drastis akibat pandemi Covid-19. Selain itu, jumlah pesawat juga akan dioptimalkan untuk penerbangan ke rute padat penumpang.
Perseroan saat ini masih terus mengupayakan negosiasi dengan lessor untuk pesawat berstatus dikandangkan (grounded).
Baca juga : Perpusnas Jalin MoU Dengan Perpustakaan Nasional Korea Selatan
Pengamat penerbangan Gatot Raharjo menilai, langkah itu memang bisa untuk efisiensi perusahaan dalam mengurangi beban operasional. Namun diingatkannya, pengembalian armada juga harus menjaga hubungan baik dengan lessor ke depannya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya