Dark/Light Mode

Imbas Harga Naik

Rokok Nggak Laku, Kasian Nasib UMKM...

Jumat, 3 September 2021 22:15 WIB
Ilustrasi vape. (Foto: Ist)
Ilustrasi vape. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Pemilik Warung Sirius, Ruswadi, mengeluhkan kenaikan cukai yang membuat harga rokok makin tinggi. Dia merasa naiknya rokok mempengaruhi daya beli konsumen.

"Kalau mahal akan beralih ke rokok yang lebih murah. Efeknya kembali ke pedagang dan membebani pedagang," ucap Ruswadi.

Baca juga : Menkop Yakin Banyak Lahirkan Koperasi Dan UMKM Unggul

Dari sisi persediaan, rokok-rokok itu akan mengendap karena daya beli rendah. Bila membeli kulakan, harga rokok naik, maka daya jual pedagang akan menurun.

Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo berharap, pemerintah lebih bijaksana. Dia bilang dampak kebijakan langkah menaikkan tarif cukai dan harga rokok di tengah pandemi akan menahan daya beli masyarakat.

Baca juga : MPSI Ngarep Tarif Cukai Rokok Nggak Naik

"Daya beli masyarakat lagi lemah tentu memukul industri hasil tembakau mulai dari petani, pabrikan hingga di hilir seperti konsumen dan UMKM," terang Budidoyo.

Dalam satu rokok, ada kerja keras petani tembakau, petani cengkeh, buruh, pekerja kreatif, dan lainnya. Dampak kenaikan cukai akan dirasakan mata rantai IHT.

Baca juga : Kematian Harian Naik 1.041, DKI Nggak Masuk 10 Besar

Koordinator Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) Muhammad Azami memandang kenaikan tarif cukai rokok akan berdampak juga pada industri kreatif seperti periklanan, transportasi dan lainnya.

Dia juga memandang, di hilir, ada UMKM, retail tradisional, modern, yang biasanya mendapat profit paling besar dari rokok. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.