Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Awal pekan ini, nilai tukar rupiah dibuka melemah cukup dalam. Rupiah melemah 0,26 persen ke level Rp 14.240 per dolar AS dibanding perdagangan Jumat (10/9) di level Rp 14.202 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan turun 0,46 persen, peso Filipina turun 0,29 persen, ringgit Malaysia minus 0,18 persen, baht Thailand melemah 0,09 persen, yuan China melemah 0,08 persen, dolar Singapura turun 0,04 persen, dolar Hong Kong minus 0,02 persen, dan yen Jepang melemah 0,01 persen.
Baca juga : Data Ekonomi AS Positif, Rupiah Makin Tak Berkutik
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama saingannya naik 0,10 persen menjadi 92.680. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,77 persen ke level Rp 16.771, terhadap poundsterling Inggris juga naik 0,69 persen ke level Rp 19.658, dan terhadap dolar Australia juga menguat 0,61 persen ke level Rp 10.456.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra melihat, pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap inflasi AS. Menurutnya, data kemungkinan akan menunjukkan tingkat inflasi AS masih meninggi yang membuka peluang tapering di akhir tahun oleh The Fed.
Baca juga : Pasar Hati-Hati, Rupiah Anjlok Lagi
“Ini memberi peluang bagi penguatan dolar AS dan melemahkan rupiah. Namun, pelemahan rupiah masih bisa tidak terlalu dalam karena jumlah kasus Covid-19 baru di dalam negeri tengah menurun,” jelas Ariston di Jakarta, Senin (13/9).
Ia memproyeksi, mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp 14.180 hingga Rp 14.250 per dolar AS sepanjang hari ini. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya