Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Petani Diminta Bisa Beradaptasi Dengan Perubahan Iklim
Sabtu, 18 September 2021 07:03 WIB
Sebelumnya
Menurut dia, hal ini merupakan salah satu ancaman nyata untuk kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita semua memahami dampak dari krisis iklim dan mencegahnya dari saat ini sebelum terlambat.
Koordinator Tim Warung Ilmiah Lapangan, Universitas Indonesia, Prof. Yunita T. Winarto mengatakan, Warung Ilmiah Lapangan, Universitas Indonesia, merupakan arena belajar agrometeorologi bagi petani yang didasarkan pada pendekatan lintas disiplin antara ilmu agrometeorologi dan ilmu antropologi, serta transdisiplin antara ilmuwan dan petani, petugas pertanian, serta para pihak terkait.
Baca juga : Pembahasan RPP Otsus Papua Harus Perhatian Aspirasi Daerah
Arena belajar ini merupakan wujud dari komitmen edukasi berkelanjutan yang amat dibutuhkan oleh petani dalam upaya mereka untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi iklim yang terus berubah dan semakin beragam, dengan risikonya yang tidak mudah diduga. “Strategi adaptasi yang amat tepat dan jitu diperlukan guna menghindari atau mengurangi risiko gagal panen,” ujarnya.
Untuk itu, pengayaan pengetahuan dan literasi atas kondisi iklim dan cuaca serta risikonya bagi lahan dan tanaman mereka, serta peningkatan kemampuan antisipasi menghadapi konsekuensi perubahan iklim itu amat diperlukan. Selain di Kabupaten Indramayu sejak tahun 2009, Kabupaten Sumedang sejak tahun 2018, Warung Ilmiah Lapangan juga diperkenalkan pada petani di Kabupaten Lombok Timur sejak tahun 2014,” bebernya.
Baca juga : Pojok Baca Digital Hadir Di Perbatasan Indonesia
Sejalan dengan gerakan mendukung petani dalam problematika perubahan iklim, Senior Officer Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah mengatakan, fokus utama adaptasi perubahan iklim bagi petani adalah peningkatan kapasitas yang merangkum seluruh praktik baik pertanian yang telah teruji masa lampau dengan inovasi-inovasi baru dalam rangka menghadapi ancaman akibat perubahan iklim.
Gerakan filantropi melakukan transformasi untuk tidak hanya fokus pada kegiatan-kegiatan charity, tetapi juga masuk pada kegiatan pemberdayaan dan advokasi kebijakan. Salah satunya bertujuan menjadi pembangkit kesejahteraan sektor pertanian maupun dampak panjang terhadap kedaulatan pangan.
Baca juga : Di Kalsel, Sinar Mas Selaraskan Vaksinasi Dan Peremajaan Sawit
Wahana Visi Indonesia (WVI) juga banyak melakukan pendampingan dan membantu petani di berbagai lokasi di Indonesia untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. Endang Christine Purba, Economic & Agriculture Development Specialist WVI, menuturkan upaya adaptasi petani melalui pengelolaan regenerasi alam. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya