Dark/Light Mode

Akibat Dampak Harga Tiket

Frekuensi Penerbangan Turun 15 Persen Per Hari

Kamis, 16 Mei 2019 11:38 WIB
AirNav
AirNav

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingginya harga tiket pesawat sejak Desember tahun lalu berdampak buruk pada frekuensi penerbangan. Di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), penurunan mencapai 15 persen per hari.

Hal ini dibeberkan Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia Novie Riyanto. Padahal, lanjut dia, tahun 2018 frekuensi penerbangan masih terus naik, berbeda dengan tahun ini.

"Penurunannya jelas ada. Di data kami, di Soetta yang biasanya 1.000 sampai 1.100 penerbangan per hari. Turun 15 persen sekarang," jelas Novie. di Jakarta, Selasa (14/5) malam.

Baca juga : Anies Terus Tingkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pemprov DKI Jakarta

Meski demikian, pihaknya masih memerlukan analisa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab penurunan frekuensi baik penerbangan domestik dan internasional. Sebab, penurunan jumlah penerbangan juga bisa dikarenakan low season yang kerap terjadi di awal tahun.

“Karena minggu pertama dan kedua ini low season ya sekitar 850 per hari," katanya.

Apalagi, saat ini beberapa ruas tol juga selesai dibangun dan dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian. Menurutnya, beberapa kali ia menggunakan mobil dari Jakarta-Semarang cukup lancar, hanya ditempuh selama lima jam.

Baca juga : Saham Garuda Indonesia Sempat Anjlok 5,85 Persen

Ia berharap, frekuensi penerbangan kembali menggeliat pada pekan ketiga ramadan atau bertepatan dengan musim mudik. Meskipun, penerbangan rute-rute tertentu harus bersaing dengan moda transportasi darat yang difasilitasi dengan jalan tol, seperti Jakarta-Semarang, Jakarta-Surabaya, dan Jakarta-Denpasar.

"Selama puasa pertama kan agak naik 1.000 lebih per hari. Mudah-mudahan minggu ketiga sudah bisa naik lagi. Campur ya domestik dan internasional," harapnya.

Untuk itu, selama periode mudik dan arus balik Lebaran. Pihaknya menerima permintaan 1.336 penerbangan tambahan (extra flight) dari enam maskapai untuk rute domestik dan 44 slot dari 3 maskapai untuk rute internasional. Dia optimis, banyaknya extra flight untuk mengangkut para pemudik, rute lalu lintas udara yang diatur Airnav akan tetap berjalan kondusif dan tertib. Bila terjadi penumpukan, maka extra flight bisa saja tidak diizinkan.

Baca juga : YLKI Ragu Harga Tiket Pesawat Turun

“Kalau melebihi kapasitas, kita nggak bisa izinkan. Mudah-mudahan terdistribusi dengan baik, jangan sampai ada penumpukan. Kita usahakan distribusi slot rata di bandara asal dan tujuan," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya akan menambah jam kerja menjadi full 24 jam di beberapa bandara yang dipastikan sibuk pada periode tersebut. Terutama, pada saat puncak arus mudik penerbangan yang diperkirakan akan terjadi pada 29 Mei dan arus balik pada 9 Juni 2019.

“Kami siagakan 3.890 personel dan akan terus memastikan semua fasilitas navigasi berjalan normal dan personel melaksanakan tugas pelayanan dengan sebaik mungkin,” tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.