Dark/Light Mode

Kemendag Buka Impor Gandum Pakan Ternak

Harga Jagung Mahal, Tata Niaganya Harus Dibenahi

Jumat, 1 Oktober 2021 06:40 WIB
Gandum (Foto: Shutterstock)
Gandum (Foto: Shutterstock)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka keran impor gandum pakan (feed wheat) dengan kuota 300 ribu ton. Kebijakan ini diambil untuk mengatasi tingginya harga jagung pakan ternak.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menerangkan, dari jumlah kuota tersebut, hingga minggu pertama September sudah masuk 126 ribu ton.

“Akan masuk bertahap sampai November 2021 sebanyak 300 ribu ton,” kata Oke dalam we­binar di Jakarta, kemarin.

Menurut Oke, impor gan­dum 300 ribu ton ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pakan yang bernaung di Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT). Namun saat ini, harga gandum pakan di pasar internasional sudah mengalami kenaikan.

Baca juga : Tangani Harga Jagung, Mendag Hadir Untuk Peternak

“Impor tidak bisa dipercepat sebelum kenaikan harga, karena importir tidak mengetahui kon­disi tersebut. Sedangkan kami sudah keluarkan penugasannya. Sekarang harga sudah naik lagi,” ujarnya.

Kemendag menugaskan Perum Bulog untuk memasok 30 ribu ton jagung pakan kepada peternak rakyat. Dengan harga yang sesuai dengan Harga Acuan Pemerintah (HAP), yaitu Rp 4.500 per kg. Dengan mekanisme Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP), seiring masih tingginya harga jagung di pasaran.

Mekanisme tersebut, lan­jut Oke, sama halnya dengan intervensi pemerintah dalam stabilisasi harga beras di pasa­ran, yang biasa dilakukan oleh Bulog ketika harganya mulai menanjak.

“Perbedaannya, Bulog memi­liki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang siap segera digelontorkan untuk menstabilkan harga di pasaran. Sedangkan untuk jagung, belum memiliki cadangan. Harus dicari dulu,” jelas Oke.

Baca juga : Kebakaran Sebabkan 41 Napi Meninggal, PSI Minta Dirjen PAS Dievaluasi

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim men­gungkapkan, langkah yang diambil pemerintah memasok jagung ke peternak rakyat dengan menyerap dari petani lokal, sudah tepat.

Menurutnya, pemerintah tidak mengambil opsi impor jagung karena harga per kg jagung lebih dari Rp 5.000. Tidak lebih murah dari harga penjualan ke peternak rakyat sebesar Rp 4.500 per kg.

“Pemerintah memilih mem­beli jagung petani dalam negeri, meski harga di pasaran juga sudah tinggi,” tegasnya.

Seperti diketahui, PT Berdikari menjadi bagian dari Klaster Pangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bakal mendatangkan gandum klasifikasi pakan ternak sebanyak 300.000 ton sampai dengan November 2021.

Baca juga : Kegiatan Mau Dilonggarin, Syaratnya Sudah Divaksin

Gandum yang didatangkan memiliki klasifikasi pakan ter­nak. Sehingga berbeda dengan gandum untuk bahan baku pangan konsumsi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.