Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Triawan Munaf Ditunjuk Jadi Komut
Holding BUMN Pariwisata Dongkrak Ekonomi Rakyat
Kamis, 7 Oktober 2021 06:50 WIB
Sebelumnya
Penyebab utamanya, kondisi keuangan maskapai pelat merah tersebut yang masih berdarah-darah, hingga terlilit utang ratusan triliun rupiah. Karenanya, Garuda diminta fokus menyelesaikan restrukturisasi utang perseroan.
“Holding nggak baik kalau ada yang bermasalah. Kita selesaikan dulu deh Garuda, kalau restrukturisasi berhasil baru masukkan ke holding aviasi,” jelas Arya dalam konferensi pers virtual, kemarin.
Lebih lanjut, Arya menginsyaratkan, ITDC juga bakal masuk dalam holding. Namun, dia tak merinci kapan tepatnya ITDC akan masuk dalam holding tersebut.
“Lagi dipersiapkan saja, mudah-mudahan tidak lama lagi bergabung dalam holding pariwisata ini,” imbuhnya.
Baca juga : Industri Manufaktur Topang 41,81 Persen Ekonomi Jabar
Diketahui, saat ini jajaran komisaris di Aviasi Pariwisata Indonesia, terdiri dari Komisaris Utama Triawan Munaf, Komisaris Odo Manuhutu dan Wihana Kirana Jaya serta Komisaris Independen Elwin Mok.
Untuk jajaran direksi, terdiri dari Direktur Utama Deny Oskaria, Wakil Direktur Utama Edwin Hidayat Abdullah dan Direktur Herdy Rosadi Harman.
Peta Jalan Hingga 2025
Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto mengatakan, pembentukan holding dilakukan dengan beberapa langkah. Untuk tahapan awal, memang masih menunggu PP disahkan Presiden Jokowi.
Baca juga : Erick Ingin BUMN Tingkatkan Peran Bangun Ekonomi Rakyat
Menurutnya, tahap pertama yang dilakukan adalah pengalihan saham seri B milik negara di HIN, Sarinah, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (TWC), AP I dan AP II, sebagai tambahan PMN (Penyertaan Modal Negara) ke dalam modal saham Aviasi Pariwisata Indonesia.
Lalu menunggu proses Inbreng ITDC pascaproses PMN. Ditargetkan menjadi anggota holding akhir tahun 2021.
Begitu juga Garuda Indonesia, ditargetkan menjadi anggota pada 2023 karena menunggu proses restrukturisasi. Sehingga keseluruhan proses selesai pada 2023.
Sebelumnya, Direktur Project Management Office Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung Edwin Hidayat telah menyusun peta jalan dan strategi jangka panjang hingga 2025. Dimulai dari pendekatan perjalanan domestik.
Baca juga : Muamalat Diharapkan Bisa Dongkrak Ekonomi Syariah
“Fokusnya, meningkatkan kesiapan pariwisata, hotel, maskapai, bandara destinasi dan UMKM serta agen travel pada faktor keamanan dan kesehatan untuk bisa membuka kembali pariwisata domestik,” katanya, Kamis (19/8).
Kemudian secara jangka pendek pada 2022, lanjutnya, barulah mengembangkan strategi pariwisata internasional untuk meningkatkan appealing pariwisata Indonesia bagi turis asing akibat Covid-19.
Pendekatan yang dilakukan, jelas Edwin, dengan simulasi tingkat permintaan internasional, kemudian mengidentifikasi negara yang tergolong quick win. Holding BUMN melakukan penilaian destinasi dengan quick win countries berdasarkan kepribadian turis.
Sementara, untuk jangka panjang (2023-2025), holding akan mengembangkan strategi pariwisata untuk peningkatan kinerja sektor pariwisata dan menjadikan Indonesia tujuan pariwisata kelas dunia. Pendekatan yang dilakukan adalah permintaan atraksi destinasi. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya