Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Di Depan Presiden, Airlangga Minta Bantuan 6 Menteri Untuk Optimalkan KEK Gresik
Selasa, 12 Oktober 2021 14:47 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dalam mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Dari 15 KEK yang telah ditetapkan, didapatkan komitmen pelaku usaha sebesar Rp 64,4 triliun dan realisasi investasi pelaku usaha dan badan usaha mencapai Rp 43 triliun. Serta total 150 jumlah perusahaan, yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi 22.279 tenaga kerja.
Selain itu, KEK tersebut juga telah berhasil membantu pertumbuhan nilai ekspor sebesar Rp 3,8 triliun. Saat ini, Indonesia telah memiliki 19 KEK. Dalam hal ini, KEK Gresik merupakan salah satu dari 4 KEK tambahan.
Saat ini,komitmen investasi di 19 KEK berkembang menjadi Rp 92,9 triliun dengan realisasi investasi pelaku usaha dan badan usaha mencapai Rp 54,6 triliun.
Baca juga : Satgas BLBI Minta Bantuan KBRI Cek Klinik Di Singapura
Investasi tersebut berasal dari penambahan jumlah pelaku usaha di KEK hingga mencapai 167 dan menyerap 27.090 tenaga kerja.
KEK Gresik yang terletak di Provinsi Jawa Timur ditetapkan pada 28 Juni 2021, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021. KEK ini memilki lahan seluas 2.167 hektare, dengan target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp 71 triliun.
Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi industri metal (Smelter), industri elektronik, industri kimia, serta industri energi dan logistik.
Serap 40 Ribu Tenaga Kerja
Baca juga : KPK Dalami Proses Dana Hibah BNPB Untuk Kolaka Timur Yang Dikorupsi
PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik, yang memiliki nilai investasi pembangunan smelter mencapai Rp 42 triliun dengan off takers ekspor maupun domestik.
Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya, dan merupakan kapasitas single line terbesar di dunia.
“Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam laporannya di hadapan Presiden Jokowi, dalam acara groundbreaking smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10).
Pembangunan smelter di dalam negeri, diyakini mampu menciptakan lapangan kerja untuk 40 ribu orang pada masa konstruksi hingga tahun 2024. Seiring dengan upaya pemerintah, yang terus mendorong pengembangan industri hilir tembaga. Agar memiliki nilai tambah bagi negara.
Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Airlangga Dorong KUR Untuk Sektor Pertanian Dan Perikanan Di Maluku
“Dengan adanya hilirisasi, kita ingin agar proses itu sebisa mungkin memberikan dampak yakni meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan kemandirian. Untuk itu mohon dukungan dari Bapak Menteri Perindustrian, untuk segera menciptakan hilirisasi industri turunan dari smelter dan Precious Metals Refinery, sehingga ada off taker industri dalam negeri,” ucap Menko Airlangga.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya