Dark/Light Mode

Goodbye Proteksi BUMN

Jokowi: Maaf, Itu Terlalu Enak Sekali

Sabtu, 16 Oktober 2021 15:12 WIB
Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada para Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada para Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah tidak akan terus-menerus melakukan proteksi terhadap BUMN. Karena hal itu hanya akan menggerus profesionalisme perusahaan, yang pada akhirnya melemahkan daya saing global.

"Yang lalu-lalu, BUMN terlalu sering kita proteksi. Sakit, tambahi PMN. Sakit, suntik PMN. Maaf, itu terlalu enak sekali. Inilah yang akhirnya mengurangi nilai-nilai penting perusahaan. Berkompetisi nggak berani, bersaing nggak berani, mengambil risiko nggak berani. Bagaimana profesionalisme mau ditegakkan, kalau itu tidak dijalankan," ujar Jokowi dalam pengarahan kepada para Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10).

Baca juga : Main Bola Pada Pembukaan PON, Jokowi: Mari, Tunjukkan Prestasi!

"Tidak ada yang nama-namanya proteksi lagi. Lupakan Pak Menteri. Ini mau kita bawa go global, bersaing ke internasional. Kita harus mulai berusaha, beradaptasi pada model bisnisnya, pada teknologinya," imbuhnya.

BUMN saat ini, harus mampu berkompetisi di tengah sengitnya persaingan global. Yang antara lain ditandai oleh revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, dan diperberat oleh pandemi Covid-19.

Baca juga : Ganjar Terbahak-bahak

"Kalau ini tidak direspon dengan secepat-cepatnya, tutup saja. Nggak ada selametin-selametin, kalau ada yang kayak gitu," tegas Jokowi.

Harus cepat beradaptasi

Baca juga : Covid Terkendali, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Waspada

Jokowi mengimbau seluruh pimpinan BUMN, agar segera mengambil langkah cepat, untuk beradaptasi.

"Bapak Ibu ini sudah terpilih, pintar-pintar. Saya nggak mau mengajari yang namanya manajemen. Bapak Ibu jauh lebih jago. Jadi sekali lagi, kita harus beradaptasi pada model bisnis yang baru, beserta teknologinya. Perbankan, saya lihat sudah mulai masuk ke sana. Telkom, Telkomsel sudah. Yang lain? Belum. Maaf, yang infrastruktur, transportasi belum," papar Jokowi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.