Dark/Light Mode

Tembus Rp 1,5 T, Laba BTN Naik 35 Persen

Kamis, 21 Oktober 2021 16:08 WIB
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo. (Foto: ist)
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Meski NPL berhasil ditekan, namun perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan (coverage ratio) sebesar 1.410 bps yoy menjadi 125,46 persen pada akhir September tahun ini dari 111,36 persen di periode yang sama tahun sebelumnya. 

Haru menuturkan, pada kuartal ketiga tahun ini, perseroan berhasil meningkatkan komposisi dana murah (Current Account and Savings Account/CASA). Dari total DPK yang mengalami kenaikan 6,56 persen yoy menjadi Rp 291,26 triliun per September 2021, komposisi dana murah mengalami peningkatan menjadi 41,53 persen dari 36,96 persen di periode yang sama tahun sebelumnya. 

Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 16,81 persen dan 24,55 persen yoy. “Komposisi CASA yang meningkat tersebut membuat perseroan berhasil menekan turun Cost of Fund sebesar 170 bps secara tahunan dari 4.98 persen menjadi 3.28 persen di September 2021,” katanya.

Baca juga : Pasarnya Tembus Rp 3 Ribu T, Bisnis Tanaman Hias Digenjot

Kenaikan kredit dan DPK yang cukup signifikan tersebut juga ikut mendongkrak Aset BTN sebesar 3,10 persen menjadi Rp 368,05 triliun per 30 September 2021. 

Haru menjelaskan tumbuhnya sektor properti termasuk pembiayaan perumahan juga tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah, yang sukses melakukan program vaksinasi nasional dan memberikan stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi. 

Adapun, stimulus yang diberikan pemerintah seperti insentif PPN nol persen, untuk sektor properti dan kebijakan dana PEN yang ditempatkan di perbankan nasional termasuk BTN telah membuat permintaan pembiayaan rumah meningkat. 

Baca juga : Ekspornya Tembus Rp 7,5 T, Batik RI Diburu Di Luar Negeri

“Dari dana PEN yang ditempatkan pemerintah sebesar Rp 35 triliun, BTN sudah menyalurkan dalam bentuk kredit termasuk KPR Subsidi, KPR Non-Subsidi, kredit ke UMKM, kredit konstruksi, kredit BUMN, dan kredit lainnya senilai total 93,44 triliun,” terangnya. 

Haru menjelaskan, kinerja positif BTN saat ini juga menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi. Transformasi tersebut, menjadi mesin yang cukup kuat untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi sehingga mendorong pertumbuhan bisnis BTN. 

Dengan transformasi yang dilakukan pihaknya, dan dukungan pemerintah bersama stakeholder terkait bisnis pembiayaan perumahaan, BTN optimistis mampu berperan aktif dalam mendukung program Pembangunan Satu Juta Rumah serta memenuhi tugas utama menyediakan hunian terutama bagi MBR dan milenial. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.