Dark/Light Mode

Menhub Tancap Gas Wujudkan Green Port

Jumat, 5 November 2021 08:30 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kegiatan di `Indonesia Pavilion COP26`, Selasa (2/11). (Foto: Dok. Kementerian Perhubungan).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kegiatan di `Indonesia Pavilion COP26`, Selasa (2/11). (Foto: Dok. Kementerian Perhubungan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan pihaknya berkomitmen mewujudkan pelabuhan yang ramah lingkungan (green ports).

Dibeberkan BKS-sapaan akrab Budi Karya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pelabuhan yang ramah lingkungan. Di antaranya, meratifikasi konvensi internasional tentang pencegahan pencemaran dari kapal atau MARPOL Annex VI, penggunaan peralatan listrik dalam kegiatan bongkar muat, dan truk berbahan bakar gas di area pelabuhan.

“Perlu dilakukan upaya pengendalian iklim melalui pengelolaan pelabuhan yang ramah lingkungan, demi menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik,” kata BKS saat menjadi pembicara secara virtual pada kegiatan di Indonesia Pavilion COP26, di Glasgow, Skotlandia, kemarin.

Selain itu, mantan Direktur Utama Angkasa Pura ll ini menjelaskan, Pemerintah juga mengembangkan aplikasi berbasis internet untuk pendaftaran angkutan barang dari pengirim ke pengangkut. Serta penggunaan energi surya untuk penerangan jalan sel surya, dan lampu LED di pelabuhan.

Baca juga : PMI Komit Wujudkan Indonesia Bebas Polio

“Kami berharap aksi mitigasi perubahan iklim di area pelabuhan, akan mengurangi emisi secara signifikan dan berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca dari sektor transportasi,” ujarnya.

Sekadar informasi, wilayah Asia dan Afrika diprediksi akan mengalami peningkatan emisi paling tajam karena pertumbuhan lalu lintas pelabuhan yang signifikan.

Berdasarkan Kajian tentang Gas Rumah Kaca dari International Maritime Organisation (IMO), kegiatan pelayaran telah mengeluarkan total sekitar 1 juta ton CO2 pada 2018.

BKS berharap, semua pihak dapat mencapai kesepakatan dalam upaya mencapai target global. Targetnya yaitu mencegah kenaikan suhu bumi tidak lebih dari dua derajat celcius, dan bisa menguranginya sebesar 1,5 derajat celcius.

Baca juga : Teken MoU, ADB Dan PLN Wujudkan Target Energi Bersih Indonesia

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, pengembangan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sudah semestinya mengarah pada green port.

“Kita harus sudah masuk pada green port, bukan sekedar urban logistic centre di pelabuhan untuk situasi dan kondisi yang lebih baik lagi,” katanya.

Menurutnya, biaya-biaya pelabuhan di Indonesia jika diterapkan konsep green port akan lebih efisien. pelabuhan juga akan menjadi pintu gerbang perekonomian yang lebih efektif, serta memberikan nilai tambah terhadap barang-barang yang dikirim lewat pelabuhan.

Green port merupakan suatu konsep baru dalam pengembangan pelabuhan berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek kelestarian lingkungan, konservasi energi, community development, dan kepentingan ekonomi dari pelabuhan itu sendiri.

Baca juga : Korni: Semangat Sumpah Pemuda Wujudkan Kemajuan Bangsa

Konsep itu telah dijalankan dan diterapkan oleh pelabuhan-pelabuhan di dunia, antara lain Belanda (Rotterdam), Amerika Serikat (Los Angeles), dan Jerman (Hamburg). [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.