Dewan Pers

Dark/Light Mode

Pemerintah Ingin Fokus Bangun Ibu Kota Negara Dan Genjot EBT

Minggu, 7 Nopember 2021 08:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Dok.  ekon.go.id).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. ekon.go.id).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi prioritas dan fokus dalam kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Prioritas pertama, terkait pembangunan ibu kota baru di Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Presiden Jokowi menyampaikan bahwa untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar AS,” ungkap Airlangga dalam keterangannya, Jumat (5/11).

Berita Terkait : Warga Ragu Gunakan KRL Dan Transjakarta

Kedua, kerja sama di bidang transisi energi. Jokowi menyampaikan akan melakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

Menurut Airlangga, saat ini adalah waktu yang tepat untuk UEA jika tertarik berinvestasi untuk energi baru dan terbarukan (EBT). Pasalnya, potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam.

Dan prioritas ketiga, sektor perdagangan. Presiden Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan. Dijelaskan Airlangga, kedua belah pihak ingin menyelesaikan proses penyusunan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang ditargetkan akan selesai Maret 2022.

Berita Terkait : Bangun Ibu Kota Baru, Menteri PUPR Akan Belajar Ke Korsel

“Kita semua berharap tentunya kerja sama ini dapat terus terjalin, sehingga mendatangkan manfaat (baik) untuk bangsa kita, maupun untuk UEA,” tutup Airlangga.

Sementara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir yakin komitmen baru UEA dapat memajukan infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional.

Erick menyebut, prospek masa depan ekonomi Indonesia, terutama di sektor-sektor industri yang dikelola BUMN, mampu mendatangkan modal yang akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Berita Terkait : Pertama di Indonesia, Kuliner di Langit Ibukota Segera Hadir

“Kepercayaan Pemerintah dan kalangan pengusaha UEA akan pertumbuhan ekonomi Indonesia, mendukung pembangunan infrastruktur vital dan strategis dengan modal, bukan utang,” jelas Erick.

Kementerian BUMN, lanjut Erick, sudah mencanangkan beberapa proyek besar bersama ketiga BUMN. Yakni,

Pembangunan EBTmelalui PLN, revitalisasi kilang melalui Pertamina. Dan, pengembangan infrastruktur pelabuhan di seluruh kepulauan Indonesia melalui Pelindo. [NOV]