Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pemerintah Ingin Fokus Bangun Ibu Kota Negara Dan Genjot EBT
Minggu, 7 November 2021 08:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi prioritas dan fokus dalam kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Prioritas pertama, terkait pembangunan ibu kota baru di Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Presiden Jokowi menyampaikan bahwa untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar AS,” ungkap Airlangga dalam keterangannya, Jumat (5/11).
Baca juga : Warga Ragu Gunakan KRL Dan Transjakarta
Kedua, kerja sama di bidang transisi energi. Jokowi menyampaikan akan melakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.
Menurut Airlangga, saat ini adalah waktu yang tepat untuk UEA jika tertarik berinvestasi untuk energi baru dan terbarukan (EBT). Pasalnya, potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam.
Dan prioritas ketiga, sektor perdagangan. Presiden Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan. Dijelaskan Airlangga, kedua belah pihak ingin menyelesaikan proses penyusunan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang ditargetkan akan selesai Maret 2022.
Baca juga : Bangun Ibu Kota Baru, Menteri PUPR Akan Belajar Ke Korsel
“Kita semua berharap tentunya kerja sama ini dapat terus terjalin, sehingga mendatangkan manfaat (baik) untuk bangsa kita, maupun untuk UEA,” tutup Airlangga.
Sementara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir yakin komitmen baru UEA dapat memajukan infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional.
Erick menyebut, prospek masa depan ekonomi Indonesia, terutama di sektor-sektor industri yang dikelola BUMN, mampu mendatangkan modal yang akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga : Pertama di Indonesia, Kuliner di Langit Ibukota Segera Hadir
“Kepercayaan Pemerintah dan kalangan pengusaha UEA akan pertumbuhan ekonomi Indonesia, mendukung pembangunan infrastruktur vital dan strategis dengan modal, bukan utang,” jelas Erick.
Kementerian BUMN, lanjut Erick, sudah mencanangkan beberapa proyek besar bersama ketiga BUMN. Yakni,
Pembangunan EBTmelalui PLN, revitalisasi kilang melalui Pertamina. Dan, pengembangan infrastruktur pelabuhan di seluruh kepulauan Indonesia melalui Pelindo. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya