Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Ada SNI, Pelabelan Lolos Uji Aman Kemasan Pangan Dianggap Tidak Perlu
Senin, 8 November 2021 20:10 WIB
Sebelumnya
Selain itu, Hermawan juga menyampaikan bahwa tidak ada jaminan penambahan label baru membuat para konsumen lebih nyaman terhadap produk pangan tersebut. “Bisa saja kata-kata yang dibuat pada label itu nantinya malah membuat konsumen menjadi takut menggunakan produk tersebut,” ujarnya.
Sementara, Ahmad Zainal mengatakan, jika pun pelabelan itu harus dilakukan, BPOM harus memberlakukannya pada semua produk dan tidak terfokus hanya pada satu produk tertentu seperti galon guna ulang. “Ada aturan BPOM-nya yang menyebutkan bahwa jaminan keamanan pangan itu dilakukan pada semua produk pangan,” tuturnya.
Baca juga : Ini Alasan Macan Kemayoran Bobol 6 Kali Di 4 Laga Liga 1
Menurut Zainal, pelabelan itu secara scientific sebenarnya tidak perlu dilakukan karena sudah ada jaminan dari BPOM dan Kemenperin bahwa produk-produk pangan yang sudah memiliki izin edar. Termasuk produk air minum dalam kemasan (AMDK), sudah aman untuk digunakan. Produk-produk itu juga sudah berlabel SNI.
Kalau pelabelan itu diberlakukan, menurut Zainal, yang dirugikan justru para konsumen. Sebab, pelabelan itu jelas akan menambah biaya. “Walaupun industri itu nambah biaya, tapi ujungnya itu akan dibebankan lagi kepada para konsumen. Kalau dari sisi itu, pasti akan ada penolakan nanti dari pihak konsumen sendiri,” ujarnya.
Baca juga : Perkuat Pasokan Listrik, PLN Rampungkan 3 Proyek Tegangan Tinggi
Wacana pelabelan itu muncul karena adanya isu mengenai bahaya Bisfenol A (BPA) dalam galon guna ulang. Pengusaha di bidang makanan yang juga Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Franciscus Welirang mengatakan, isu BPA galon guna ulang lebih mengarah kepada persaingan usaha. Dia sangat menyayangkan hal ini, karena isu ini bisa merusak iklim investasi di Indonesia. “Ini semua masalah persaingan,” ujar pria yang akrab disapa Franky ini.
Indofood melalui anak usahanya juga memproduksi AMDK galon guna ulang bermerk Club. “Saya kira galon guna ulang bukan hanya Club, tapi banyak lainnya. Bisa dibayangkan berapa banyak galon guna ulang yang ada di pasar saat ini, dan berapa besar cost ekonominya jika produk ini dihilangkan,” ucap Franky. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya