Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dahana Dan Kemhan Uji Statik Roket R-Han

Selasa, 9 November 2021 08:50 WIB
Proses uji statik titu di Stasiun Peluncuran Roket Pameungpeuk, Jawa Barat pada Sabtu (29/10). (Foto: Dok. Dahana).
Proses uji statik titu di Stasiun Peluncuran Roket Pameungpeuk, Jawa Barat pada Sabtu (29/10). (Foto: Dok. Dahana).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Dahana (Persero) bersama Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah melakukan Uji Statik pada Roket R-Han 450 besutan anak bangsa.

Direktur Teknologi & Pengembangan Dahana Suhendra Yusuf RPN mengatakan, proses uji statik titu dilakukan di Stasiun Peluncuran Roket Pameungpeuk, Jawa Barat pada Sabtu (29/10) .

Dipastikannya, sebelumnya uji itu dilakukan, tim pelaksana telah menyediakan berbagai macam persiapan agar kegiatan berlangsung secara aman dan mendapatkan hasil maksimal. Bahkan, pihaknya juga memberikan pengumuman keadaan bahaya kepada masyarakat umum. Serta, pemeriksaan seluruh perangkat Roket R-Han 450.

“Uji Statik ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan data nilai yang ditinjau dari aspek konstruksi dan perlengkapan, kemampuan dan kelancaran kerja. Serta nilai tekanan, daya dorong, burning time, dan impuls spesifik dari R-Han 450 desain teranyar,” ujar Suhendra melalui siaran pers, Rabu (3/11).

Baca juga : Dana Partai Politik Cuma Bebani APBN

Roket yang awalnya bernama RX 450 ini diharapkan bisa memiliki misi terbang dengan jarak jangkau minimum 100 kilometer (km). Ia memastikan, roket tersebut telah melalui berbagai macam tahap uji coba, serta pengembangan. Kini, pengembangan telah mencapai tahap I-IV Tahun Anggaran (TA) 2021.

Menurut Suhendra, momentum peluncuran roket ini mengingatkan akan cikal bakal perseroan, yang lahir dari embrionya Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

“Setelah sekian lama bergelut dengan bisnis bahan peledak komersial, Dahana kembali ke khitahnya dengan menggarap sektor pertahanan,” katanya.

Saat ini, perseroan sudah mampu membuat bom untuk pesawat Sukhoi, bom plastik dan roket, serta peluncurnya.

Baca juga : Waspada Data Pertumbuhan AS, Rupiah Naik Tipis

Tak hanya itu, perseroan juga melakukan inovasi di semua lini bisnisnya. Termasuk usaha pembangunan pabrik Amonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur, Initiating Devices, dan Industri Propelan. Yang nantinya akan menjadi bahan baku bagi Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) untuk stakeholder pertahanan dan keamanan.

Propelan adalah bahan pendorong peluru atau roket, yang menjadi komponen utama munisi bagi kebutuhan Munisi Kaliber Kecil dan Munisi Kaliber Besar, maupun bahan bakar roket.

“Kebutuhan (propelan) di dalam negeri selama ini diimpor dari luar negeri. Sehingga membebani devisa negara dan rawan embargo,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2020-2024 menyebut, salah satu sasaran penguasaan teknologi kunci program prioritas 2020-2024 adalah Propelan.

Baca juga : Nggak Kaget, Pasar Dan Kantor Tertinggi Abai Prokes

“Karena itu, pembangunan pabrik propelan menciptakan kemandirian industri hulu pertahanan nasional, menciptakan detterent effect, multiplier effect, dan memberikan jaminan pasokan amunisi dan substitusi impor,” jelasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.