Dark/Light Mode

PANDI dan Kemenko PMK Gelar Webinar

Jumat, 24 Juli 2020 06:17 WIB
PANDI dan Kemenko PMK Gelar Webinar

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Kasultanan Ngayogyakarto menggelar seminar daring (Webinar) yang digelar pada Kamis (23/7).

Dengan mengangkat tema “Menyambut Era New Normal, Momen Membangun Karakter Manusia Berbasis Budaya. Henri Nurcahyo, seorang pegiat seni budaya dari komunitas BrangWetaN dan juga penulis buku, didapuk menjadi moderator.

Keynote speaker Menko PMK, Muhadjir Effendi, mengungkapkan, bahwa Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini banyak memberikan dampak buruk hampir diseluruh lini kehidupan. Yang dikhawatirkan akan berpengaruh pula pada terhambatnya pembinaan generasi muda dalam pembangunan karakter bangsa. 

Baca juga : Ridwan Kamil Resmikan Masjid Al-Jabar Majalengka

"Membangun karakter bangsa melalui budaya membutuhkan waktu yang sangat lama dan panjang. Dengan ditutupnya Pusat Kebudayaan seperti museum, sanggar, dan lokasi seni pertunjukan dikhawatirkan akan menghambat pelestarian budaya," tuturnya.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan generasi muda, masyarakat umum dan pegiat kebudayaan khususnya semakin terpacu untuk melestarikan kebudayaan melalui digitalisasi dan memanfaatkan teknologi karena masih ada ruang yang sangat luas untuk melestarikan kebudayaan nusantara. "Jangan sampai kebudayaan kita diakusisisi dulu oleh negara lain baru kita terpacu, tapi mulailah sejak dini dan dari diri kita sendiri, manfaatkan perkembangan teknologi informasi yang sudah sangat canggih ini untuk melestarikan kebudayaan nusantara," tambah Muhadjir mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan periode lalu.

Senada dengan Menko PMK, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi. Dalam kaitannya dengan sejarah, Keraton sebagai pelestari budaya terus melakukan penyesuaian agar sejarah budaya bisa selalu diingat oleh generasi muda saat ini. GKR Mangkubumi menilai bahwa sejarah panjang harus selalu diingat. 

Baca juga : Kosgoro 1957 Gelar Aksi Donor Darah

Menurutnya, Banyak sekali PR atau pekerjaan kita semuanya, seperti apa kita akan menjaga nusantara ini, apabila kita sendiri tercerabut akan budaya kita sendiri. Jangan menjadi bangga mengikuti budaya orang lain tapi kita sendiri juga melupakan apa yang menjadi budaya kita sendiri, ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo, menuturkan, tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pelestarian budaya nusantara. Yudho berpendapat bahwa korelasi teknologi digital dengan kehidupan saat ini sudah sangat berkaitan erat. Sejalan dengan hal tersebut, PANDI sudah melakukan hal konkrit dalam hal pelestarian budaya dengan mendaftarkan domain beraksara daerah yang dikonversi agar bisa terdigitalisasi dan dapat diakses di laman internet.

 “Saat ini PANDI telah mendaftarkan Internationalize Domain Name Aksara Jawa ke ICANN, sedang diproses dan menunggu respon dalam waktu 8 minggu kedepan,” ujarnya.

Baca juga : Kemenhub Gandeng KCIC Gelar Pelatihan Kereta Cepat

Tidak hanya Aksara Jawa, PANDI pun berencana akan mendaftarkan aksara daerah lainnya ke ICANN sebagai wujud nyata program Merajut Nusantara melalui digitalisasi aksara daerah. “Kedepan, kita akan punya keanekaragaman seperti ini, ratusan aksara yang ada di nusantara ini akan terdigitalkan, sehingga lalu kemudian anak cucu kita semuanya akan masih bisa mengingatnya, masih bisa mempelajarinya dan masih bisa bangga dengan berbagai budaya kita,” pungkas Yudho. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.