Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kenali Penyakit Autoimun Sjogren’s Syndrome

Kamis, 6 Agustus 2020 17:25 WIB
Kenali Penyakit Autoimun Sjogren’s Syndrome

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menyelenggarakan edukasi kesehatan secara daring dengan bertema “Kenali Sjogren’s Syndrome: Penyakit Autoimun yang Sering Tidak Terdiagnosis” dengan narasumber Dr. dr. Alvina Widhani, SpPD, K-AI, Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM/RSUI dan Dewan Pembina Yayasan Sjogren’s Syndrome Indonesia dan Ir. Yennel S. Suzia, MSc, Penyintas Sjogren’s Syndrome (6/8).

Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM/RSUI, Dr. dr. Alvina Widhani, SpPD, K-AI, mengatakan Sjogren’s syndrome merupakan salah satu penyakit autoimun yang bersifat kronik dan sistemik, dimana sekitar 90% penderita Sjogren’s syndrome adalah perempuan. Umumnya terdiagnosis pada usia 40-an. 

Baca juga : Tak Hadir Karena Sakit, Hakim Tunda Sidang PK Djoko Tjandra

“Saat ini prevalensi Sjogren’s Syndrome di Indonesia belum diketahui, kemungkinan karena penyakit ini memiliki banyak gejala yang mirip dengan penyakit lain sehingga menyulitkan diagnosis. Gejala juga dapat muncul tidak dalam satu waktu sehingga pasien kadang tidak menyadari dan tidak menganggapnya sebagai suatu masalah yang perlu diobati,”lanjut Alvina yang juga Dewan Pembina Yayasan Sjogren’s Syndrome Indonesia.

Sementara Penyintas Sjogren’s Syndrome, Ir. Yennel S. Suzia, MSc mengisahkan pengalamannya, Setelah mengalami kelumpuhan di rumah dan mengira stroke, saya akhirnya melakukan pemeriksaan ke rumah sakit dan setelah melalui beberapa tes termasuk pengecekan autoimun, akhirnya saya diberitahukan oleh dokter bahwa menderita sindrom Sjogren. 

Baca juga : Divonis Sakit Autoimun, Ashanty Kaget

"Sindrom ini mengakibatkan mulut saya kering, mata kering dan badan terasa sakit-sakit. Akhirnya setelah berkonsultasi, dokter menyarankan agar rutin mengkonsumsi vitamin D 1000, pola hidup sehat dan seimbang. Sindrom ini tidak membuat saya putus saya dan tetap semangat menjalani kehidupan dengan motivasi dan kegiatan positif,” ucapnya. 

“Dalam beberapa penelitian vitamin D memiliki peran dalam pencegahan penyakit autoimun dikarenakan pasien autoimun memiliki kadar vitamin D yang rendah. Saat ini Kalbe memiliki produk vitamin D3 yang dapat membantu mempertahankan kesehatan yaitu vitamin Prove D3-1000 IU dan Prove D3 Drops (sediaan tetes), kata Product Manager PT Kalbe Farma Tbk, Tekla Rosa Oktivia.

Baca juga : SHKJ Kembangkan Pusat Layanan Penyakit Jantung Yang Komperhensif

"Saat ini Prove D3-1000 IU sudah dapat diperoleh dengan resep dokter di rumah sakit, klinik dan apotek terdekat dengan harga terjangkau. Sedangkan Prove D3 Drops merupakan sediaan tetes pertama di Indonesia untuk vitamin D yang dapat diperoleh tanpa resep dokter di apotek. Harapannya Prove D3 dapat menjadi bagian perjalanan keluarga Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan vitamin D,” ucapnya.

Sebagai tambahan, Tanggal 23 Juli diperingati sebagai World Sjogren’s day. Sjogren’s syndrome merupakan salah satu penyakit autoimun yang bersifat kronik dan sistemik. Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi dimana terdapat gangguan fungsi kekebalan tubuh sehingga menyerang sel tubuh sendiri. Sjogren’s syndrome terutama menyerang kelenjar air liur. Selain itu, berbagai organ lain dapat terkena, seperti saraf, paru, ginjal, dan saluran cerna. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.