Dark/Light Mode

Teknologi Plasmacluster Sharp, Menurunkan Risiko Penularan SARS-CoV-2

Selasa, 22 September 2020 17:44 WIB
Teknologi Plasmacluster Sharp, Menurunkan Risiko Penularan SARS-CoV-2

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Sharp Electronics Indonesia  mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji adalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara  pertama di dunia, hal tersebut di ungkapkan Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka, Melalui kegiatan webinar (22/9). 

“ Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia” jelasnya.

Baca juga : Naik DAMRI Tak Perlu Worry

Sharp Corporation bersama dengan Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular,  Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki, Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang)  Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane (juga anggota Dewan institusi yang dihormati secara internasional dalam penelitian penyakit menular di Jepang untuk pertama kalinya di dunia melakukan penelitian virus corona baru (SARS-CoV-2) melalui  perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp. 

"Dalam penelitian ini  virus corona baru (SARS-CoV-2)  yang melayang di udara disinari oleh  ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik *3, hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus *4 dapat berkurang lebih dari 90%" tuturnya.

Baca juga : Perluas Pasar, Sharp Indonesia Luncurkan Produk Notebook

Hal senada dikatakan SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager, Hiromasa Okajima, Sejak tahun 2000, Sharp telah mempromosikan ‘Pemasaran Akademik’ *8 guna membuktikan  keefektifan teknologi Plasmacluster dengan bekerja sama dengan tiga puluh  lembaga penelitian  independen  pihak ketiga di delapan negara dunia. Sejauh ini, banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster  dalam menekan aktivitas zat berbahaya termasuk virus influenza pandemi baru, bakteri yang resistan terhadap obat, dan alergen tungau, serta mengurangi tingkat peradangan bronkial *9 pada anak-anak penderita asma. Pada saat yang sama, keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi * 10 oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia. 

“Kedepannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia”, ucapnya. 

Baca juga : Ubah Perilaku, Jurus Jitu Putus Penularan COVID-19

Dr. Jiro Yasuda, Profesor, Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki  selaku kepala dalam penelitian ini menyatakan, Penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive), namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker.

"namun dengan penelitian ini  dapat dipastikan  jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara, sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus  tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi" tutup Jiro Yasuda. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.