Dark/Light Mode

20 Tahun GPMB Budayakan Minat Baca dan Literasi

Senin, 31 Mei 2021 14:52 WIB
20 Tahun GPMB Budayakan Minat Baca dan Literasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai mitra strategis dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, konsistensi GPMB selama 20 tahun di Indonesia tentu tidak dapat dipisahkan dari keberadaan dan kiprah perpustakaan dan pegiat literasi baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota hingga kecamatan, kelurahan dan desa. 

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan pihaknya terus melakukan upaya penguatan budaya baca dan literasi untuk membangun komunitas masyarakat yang berbudaya baca dan tinggi tingkat literasinya. 

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Phapros Bagikan Deviden 40 Persen

Pada Hari Buku Nasional 17 Mei 2021 pula, telah dilaksanakan pencanangan kembali Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku Untuk Anak (Gernas Baku), yang juga didukung oleh GPMB. Meski kegiatan diselenggarakan berbeda tempat dengan parayaan Hari Buku Nasional dan HUT Perpusnas RI, namun ada sesuatu yang sangat menarik, bahwa aktivitas, aktor pelaksana, dan gagasan yang diusung saling berkaitan dan menguatkan. Gernas Baku semula adalah program dan kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga (Ditbindikkel) di bawah Direktorat Jenderal PAUD Dikmas. 

Ketua Umum PP Himpaudi, Netti Herawati, dalam peluncuran Gernas Baku 2021 mengemukakan bahwa program ini pada awalnya dimotori pemerintah menjadi gerakan bersama yaitu gerakan masyarakat. Ketua Umum Pengurus Pusat GPMB (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca) Tjahjo Suprajogo, dalam sambutan dan paparannya di acara tersebut menyambut baik inisiatif kerjasama dari PP HIMPAUDI, karena seirama dengan gerakan GPMB.

Baca juga : Bantu UMKM, Hasnaeni Janji Buka Market Dan Kemitraan Lewat Kopermasindo

 “Sesuai amanah Musyawarah Nasional (MUNAS) GPMB Ke VI tahun 2019 lalu, maka gerakan menumbuhkan minat, kegemaran, budaya baca dan literasi masyarakat adalah dimulai dari keluarga dan sejak usia dini, berlanjut pendidikan dasar dan menengah hingga perguruan tinggi dengan pelibatan satuan pendidikan, komunitas dan masyarakat” kata Tjahjo menambahkan. 

Realisasi dari program tersebut telah nyata dijalankan dan dirasakan. Program yang sudah secara konsisten berjalan yaitu diskusi Seri Minat Baca dan Lemon (Literasi Mode On) Sore. Dua program ini masing-masing telah berjalan 16 kali sejak diluncurkan awal 2020. Perbedaan dua program itu, menurut Sekjen PP GPMB Robinson Rusdi, terletak pada segmen pesertanya.

Baca juga : Ini Dia Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional

 “Sasaran program Lemon Sore khusus untuk kalangan milenial dan genZ, sekaligus menjadi upaya regenerasi pegiat minat baca dan literasi. Sementara Seri Minat Baca ditujukan untuk masyarakat umum”, ujar Robinson. 

Di bulan Mei, Lemon Sore diadakan pada tanggal 21 Mei 2021 dengan tema “Milenial Berani Nulis Buku” dengan mengundang 2 narasumber penulis muda yaitu Yuni Lasari dan Rara Zarary. Sedangkan Seri Minat Baca diselenggarakan pada tanggal 23 Mei 2021 dengan tema “Mendongeng untuk Meningkatkan Minat dan Kegemaran Membaca” dengan pemateri Kak Awam Prakoso, pendongeng nasional. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.