Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Menyongsong Universitas Islam Siber Pertama Di Indonesia
Senin, 20 Desember 2021 09:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas berdiri dihadapan layar tablet, mensimulasikan teknologi face recognition yang tampil di layar besar diiringi dengan gemuruh musik, setidaknya menggambarkan meriahnya peluncuran perdana Institute Agama Islam Syekh Nurjati Cirebon, menuju Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI), Selasa (14/12).
Para pejabat tinggi yang hadir secara luring dan sekitar 200 mahasiswa Prodi Siber Pendidikan Agama Islam (PAI) yang hadir secara daring pun menyambut peluncuran perdana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam berbasis Siber University pertama di Indonesia tersebut dengan gemuruh tepuk tangan.
Baca juga : MPL Umumkan Juara Master Speed Chess, Pertama dan Terbesar di Indonesia
Dalam agenda yang digelar di depan Gedung Siber IAIN Syekh Nurjati tersebut, Menag menuturkan, kendati jadi yang pertama di Indonesia, pihaknya akan terus mendorong UISSI untuk dapat menjadi rujukan dan terdepan dalam penyelenggaraan Penddidikan Tinggi Islam berbasis digital yang tidak hanya mencakup sekala nasional, tetapi juga dunia.
“Saya berharap UISSI ini benar-benar menjadi Universitas prinsipil dalam menjalankan aktivitas sibernya, kedepan coba dirancang fakultas, jurusan, program studi dan kegiatan UISSI yang kompatibel dengan perkembangan zaman kedepan,” tutur Menag dalam sambutannya.
Baca juga : Meningkatkan Kualitas Investasi Pada Pendekatan Yurisdiksi
Lebih dari Itu, pria yang akrab disapa Gus Menteri ini menjelaskan, peluncuran perdana UISSI bukan sekedar transformasi Institute menjadi Universitas, melainkan upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang saat ini masih terkendala akses pendidikan, khususnya sekitar 40.000 guru madrasah yang hingga kini kesulitan meningkatkan kompetensinya ke jenjang S1 lantaran terkendala waktu, jarak dan biaya.
“Saya masih melihat saudara-saudara kita, guru-guru madrasah yang masih sulit mengejar kesejahteraannya, masih belum bisa mengejar sertifikasi. Saya kira ada dua hal yang menjadi penyebabnya, pertama ketiadaan biaya untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi, dan kedua, biasanya madrasah berada jauh dari perguruan tinggi sehingga para guru tersebut kesulitan jika harus meninggalkan madrasahnya,” ungkap Menag.
Baca juga : BPIP: NU Penting Dalam Pengarusutamaan Pancasila
Transformasi Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi atau digitalisasi merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama dibawah Kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas, untuk itu, pihaknya menekankan akan semaksimal mungkin untuk memastikan UISSI memberikan pendidikan yang berkualitas dengan sarana dan prasarana yang mendukung, juga mampu diakses seluruh kalangan masyarakat lantaran biaya yang mampu dijangkau masyarakat.
“Jadi dengan pendidikan berbasis siber ini, kita menghadirkan keterjangkauan, maka akan keterlaluan kalau UISSI ini nantinya memberikan biaya tinggi,” tandas Menag.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya