Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Jelang Sidang Sengketa Pilpres Di MK, Kominfo Pantau Medsos
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah kembali akan memantau media sosial alias medsos jelang sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Ini untuk mencegah penyebaran berita hoaks dan mengadu domba.
Kendati begitu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, belum memastikan apakah akan kembali membatasi medsos seperti yang dilakukan pada 22 Mei lalu atau pas kerusuhan yang terjadi di Jakarta.
Baca juga : Selama Sidang di MK, TKN Minta Tidak Ada Unjuk Rasa
“Kami monitor dan berharap tidak ada eskalasi di dunia maya,” ujarnya di sela-sela open house di kompleks Widya Chandra, Rabu (5/6).
Untuk diketahui, berkas sengketa pilpres yang diajukan akan diregistrasi pada 11 Juni 2019. Jika seluruh proses selesai, maka hakim akan melakukan pembahasan pada 14 Juni dan gugatan diputus pada 28 Juni 2019.
Baca juga : Jelang Pengumuman Hasil Pilpres, Mantan Napi Terorisme di Banten Dipantau Ketat
Rudiantara melanjutkan, pada periode 22 Mei-25 Mei 2019 ditemukan sekitar 600 hingga 700 URL baru setiap hari yang menyebarkan konten negatif. Jadi tidak hanya hoaks, tapi juga berita yang mengadu domba.
Nah, setelah dilakukan pembatasan jumlahnya menurun tinggal 100 URL. Setelah itu, pemerintah menormalkan lagi medsos.
Baca juga : Pertamina Pastikan LPG 3 Kg di Kalimantan Aman
Kominfo juga berkoordinasi dengan WhatsApp untuk mengatasi sebaran konten negatif. WhatsApp menutup sekitar 60 ribu nomor yang menyebarkan konten negatif selama periode 22 Mei-25 Mei.
Untuk diketahui, pada 22 Mei, pemerintah tidak hanya membatasi medsos, tapi juga Whatsapp. Untuk Whatsapp, pemerintah hanya membatasi pengiriman gambar dan video. Sedangkan yang lainnya normal. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.