Dark/Light Mode

Mendes PDTT: Desa Cerdas Harus Sejahterakan Warga

Rabu, 29 Desember 2021 13:52 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengingatkan, program smart village bukan hanya proyek digitalisasi desa.

Tapi, desa cerdas adalah program inisiatif dengan tujuan warga desa sejahtera dan bahagia. Teknologi digital hanya alat untuk memudahkan dan mempercepat proses transformasi desa menjadi berkembang dan maju.

Baca juga : MPR: Pemerintah Harus Sebar Narasi Optimisme

Hal itu dikemukakan penerima gelar doktor honoris causa dari UNY Yogyakarta yang akrab dipanggil Gus Halim itu saat berdiskusi dengan Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor, di ruang kerjanya, Selasa (28/12).

"Desa cerdas bukan sekadar berkait dengan digitalisasi, desa cerdas berkait erat dengan dimensi lingkungan, infrastruktur dan mobilitas warga, tata kelola pemerintahan desa, ekonomi warga, kualitas hidup warga desa, serta keterampilan dan inovasi warga desa. Ringkasnya, desa cerdas itu punya misi menyejahterakan dan membahagiakan warga desa,” kata Gus Halim, seperti keterangan yang diterima RM.id Rabu (29/12).

Baca juga : Ketum PBNU: Sekarang Vaksin Covid-19 Tak Darurat Lagi, Utamakan Yang Halal

Gus Halim menjelaskan, smart village atau desa cerdas merupakan konsep yang diadopsi dari konsep smart city. Bedanya, dalam adopsi ini ada proses pelokalan pada komponen-komponen dan indikator-indikatornya agar konsep ini lebih cocok dengan konteks desa dan kelurahan.

Sayangnya, ada kesan penyederhanaan dalam pelaksanaannya menjadi hanya proses digitalisasi desa. "Padahal, smart village itu harus berarti smart environment, smart mobility, smart government, smart economy, smart living, dan smart people," tekannya.

Baca juga : 40 Persen Dana Desa Untuk BLT, Gus Halim: Wujud Keberpihakan Kepada Warga Miskin

Dalam kesempatan diskusi terbatas tersebut Bupati Halikinnor sempat menyampaikan usulan agar mempercepat pembangunan di kabupaten mereka.

“Hanya minta izin ke Pak Menteri, nanti kami berkomunikasi dengan Pak Dirjen, mungkin ada beberapa usulan kami yang bisa dibantu oleh Kemendes PDTT. Karena, untuk 2022 ada desa-desa kami yang masuk daerah tertinggal, tapi juga ada desa kami yang masuk program smart village,” ucap Bupati Halikinnor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.