Dark/Light Mode

Ketum PBNU: Sekarang Vaksin Covid-19 Tak Darurat Lagi, Utamakan Yang Halal

Jumat, 17 Desember 2021 19:01 WIB
Vaksin Covid-19 (Foto: Istimewa)
Vaksin Covid-19 (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengimbau umat Islam agar mulai saat ini menggunakan vaksin Covid-19 yang halal. Imbauan ini disampaikan sejalan dengan terbitnya sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kepada seluruh umat Islam di mana pun berada, khususnya warga Nahdliyin, agar menggunakan vaksin (Covid-19) yang halal, yang dijamin 100 persen halal dan suci," terang Kiai Said, dalam video, yang dikutip Jumat (17/12).

Baca juga : Vaksinasi Anak Harus Dibarengi Pemahaman Orang Tua

Pendiri Pondok Pesantren Kiai Haji Aqiel Siroj (KHAS) Kempek itu menyatakan, kehalalan vaksin yang saat ini tengah digencarkan dilaksanakan Pemerintah sangat penting bagi umat Islam. Sebab, berkaitan langsung dengan tingkat keimanan umat.

"Jangan sampai kita menggunakan vaksin yang tidak halal, atau mengandung babi, yang pasti akan masuk ke dalam tubuh kita, dan itu akan sangat panjang dampaknya. Bagaimana shalat kita, bagaimana ibadah kita. Kecuali dalam keadaan darurat," sebut Kiai Said.

Baca juga : Revolusi Birokrasi Jateng Era Ganjar, Tak Ada Lagi Suap dan Setoran Pejabat

Kiai Said menerangkan, dalam kondisi darurat, umat Islam memang dibolehkan menggunakan yang tidak halal. Tapi, dengan kondisi saat ini, saat vaksin sudah tidak darurat lagi, dengan banyaknya yang halal, maka tidak boleh lagi menggunakan yang halal.

"Sekarang sudah bukan lagi keadaan darurat, karena sudah ada pilihan yang halal. Sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW, kita harus memilih yang halal," jelas Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) dan Wakil Presiden Organisasi Agama Sedunia itu.

Baca juga : KSP Cek Penanganan Kasus Covid-19 Di Salatiga

Kiai Said mengajak umat Islam untuk senantiasa mengikuti dan menaati ajaran Nabi Muhammad SAW. Umat Islam diingatkan dia untuk tidak berperilaku sesuai kehendaknya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Apabila dihadapkan sesuatu hal yang halal dan haram, maka pilihannya jelas memilih yang halal.

"Sudah jelas yang halal mana, yang haram mana. Kita harus memilih yang halal. Jangan sampai kita memilih yang haram. Saya kira itu sudah pilihan yang paling tepat, dan ketentuan yang ditentukan Nabi Muhammad SAW harus kita taati, kita ikuti, tidak boleh kita dalam kehidupan ini, berperilaku semaunya sendiri," pungkasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.