Dark/Light Mode

Pekerja Rentan Kena Corona Kudu Dapat Vaksin Booster Gratis

Sabtu, 8 Januari 2022 07:10 WIB
Ahli Epidemiologi Dicky Budiman. (Foto: Dok. Pribadi)
Ahli Epidemiologi Dicky Budiman. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Nantinya, vaksin booster ini akan mendorong perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya ke BPJS untuk segera melakukannya.

Sementara untuk rencana vaksin booster mandiri atau pembayaran yang ditanggung oleh individu penerima vaksin, Dicky menyatakan tidak masalah. Tapi dengan catatan, harganya harus seragam.

Baca juga : Dimulai 12 Januari, Ini Kriteria Untuk Dapat Vaksinasi Booster

Jangan seperti tes antigen atau Polymerase Chain Reaction (PCR), yang harga tertingginya sudah ditetapkan, tetapi di lapangan masih ada yang harganya di atas ketentuan.

“Vaksin booster ini harus distandarkan harganya ya. Dipertimbangkan harga ekonominya yang layak,” saran Dicky.

Baca juga : Tata Pesisir Dan Hilangkan Prostitusi, Bupati Zaki Banjir Pujian

Dia yakin, jika skema vaksin booster bagi kelompok prioritas ditanggung Pemerintah, maka pelaksanaannya akan berjalan lancar. Berkaca dari vaksinasi dua dosis, meski digratiskan, nyatanya masih banyak masyarakat di daerah yang tidak mau divaksin. Apalagi, kalau berbayar.

“Jika yang berisiko tinggi yang dikejar untuk mendapatkan vaksin booster tidak membayar, saya kira ini tidak mengganggu ya,” tegasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.