Dark/Light Mode

Atasi Ketimpangan, LAN Dorong Daerah Lakukan Lompatan Besar Inovasi

Kamis, 3 Februari 2022 23:50 WIB
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tri Widodo. (Foto: Istimewa)
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tri Widodo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Situasi disrupsi saat ini harus menjadi momentum bagi sektor publik, terutama pemerintah daerah, untuk melakukan lompatan besar (giant leap) dan transformasi yang lebih masif melalui terobosan dan inovasi baru dalam meningkatkan pelayanan publik. Demikian ditegaskan Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tri Widodo saat membuka Dialog Inovasi (LOGIN) bertema “Retrospeksi dan Prospek Inovasi Administrasi Negara”, yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (3/2). Turut hadir dalam acara ini Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN Isti Heriani.

Tri menerangkan, disrupsi yang dialami pemerintah daerah secara umum didominasi oleh faktor teknologi, pandemi, dan bencana alam. Hal ini membuat proses pembangunan dan pelayanan publik terganggu. Karena itu, dibutuhkan transformasi tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan bisnis proses yang lebih inovatif, terlepas dari bekerja secara biasa saja (business as usual).

“Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menegaskan, situasi pandemi Covid-19 merupakan momentum kita semua untuk bangkit dan keluar dari krisis dengan melakukan transformasi pelayanan publik, kebijakan, serta kelembagaan,” ungkapnya.

Baca juga : BIC 2021 Dorong Barista Terus Berinovasi

Namun demikian, lanjut Tri, berdasarkan pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pada 2021, dari total 542 Pemda (provinsi/kabupaten/kota), masih terdapat 189 atau 34,87 persen di antaranya berada dalam kategori ‘kurang inovatif’. Data tersebut menunjukkan, masih adanya ketimpangan kemampuan berinovasi antar daerah. Terdapat daerah yang sudah familiar dengan inovasi, namun banyak juga yang belum.

Tri menjelaskan, berdasarkan data IID tersebut, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, dapat disimpulkan bahwa lompatan dan transformasi yang diharapkan Jokowi telah terjadi. Hal ini terlihat dari beberapa kabupaten yang mengalami lompatan sangat signifikan untuk melakukan inovasi. Seperti Kabupaten Temanggung yang mengalami lompatan 108 tingkat, dan Kabupaten Sumenep 144 tingkat. 

“Memasuki tahun 2021, banyak pemerintah daerah yang juga mengalami lompatan luar biasa. Seperti Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Mamuju Tengah. Kabupaten Mamuju Tengah berhasil melakukan 221 lompatan, dari semula nilai indeks inovasinya tahun 2019 adalah 420, pada tahun 2021 menjadi 199,” jelasnya.

Baca juga : Terima Asosiasi Perdagangan Karbon, Bamsoet Dorong Pencapaian Net Zero Emission

Tri menambahkan, keberhasilan juga dirasakan beberapa daerah kawasan 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal), yang memiliki aksesibilitas masih relatif terbatas namun mampu melakukan lompatan luar biasa. Seperti Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Tanimbar. 

Secara umum, Tri menjelaskan, upaya pemerintah daerah untuk melakukan inovasi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini berdasarkan data inovasi yang dilakukan LAN melalui Laboratorium Inovasi (Labinov). Sejak tahun 2015 hingga 2021, telah menghasilkan 10.347 ide inovasi dari 101 daerah di seluruh Indonesia.

Dalam acara LOGIN ini, beberapa kepala daerah berbagi inspirasi mengenai strategi membangkitkan, mengelola, dan merawat inovasi daerahnya. Sehingga masing-masing daerah bisa memperbaiki status dan peringkatnya dalam IID Tahun 2021 dengan lebih baik.

Baca juga : Kepala Perpusnas Dorong Daerah Tingkatkan Literasi Masyarakat

Pj Bupati Muara Enim Nasrun Umar menyampaikan kunci keberhasilan daerahnya adalah komitmen pimpinan yang bisa menciptakan skema anggaran dan budaya untuk membangkitkan inovasi. "Selain itu, adanya kolaborasi antar stakeholder serta fasilitas pendukung. Tentunya juga dukungan dari LAN,” ucapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.