Dark/Light Mode

Mendag Sidak Ke Pasar Tambak Rejo, Harga Migor Mahal Dan Barangnya Susah

Jumat, 18 Februari 2022 20:28 WIB
Mendag Muhammad Lutfi sidak ke Pasar Tambak Rejo/Ist
Mendag Muhammad Lutfi sidak ke Pasar Tambak Rejo/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah wilayah di Tanah Air, memastikan ketersediaan minyak goreng (migor) untuk masyarakat.

Lutfi memerintahkan Tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh Provinsi, agar masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau. Tindakan ini pun diapresiasi DPR dan ekonom.

"Saya telah memerintahkan Tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh Provinsi, agar tidak ada lagi kendala dan hambatan distribusi minyak goreng di lapangan, "tegasnya di Surabaya, Jumat (18/2).

Dalam sidak lanjutan, Lutfi ditemani jajaran Kemendag dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, menemukan beberapa kendala distribusi di lapangan yang menyebabkan harga minyak goreng di Kota Pahlawan ini masih tinggi. 

Dia terkejut mendengar penjelasan para pedagang. "Kemarin, saya sudah ke Makassar. Di sana barangnya ada dan harganya terjangkau. Mestinya, di Surabaya harganya juga terjangkau. Karena ini hub dari pengolahan dan distribusi minyak goreng," terang Lutfi di Pasar Tambak Rejo.

Di kesempatan itu, sejumlah pedagang dia datangi untuk berdiskusi soal perkembangan sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Hasilnya, cukup mengagetkan. Harga minyak goreng curah di Surabaya justru lebih mahal daripada di Makassar.

Baca juga : Atasi Harga Migor, Pemerintah Harus Serius Intervensi Pasar

Katanya, harga minyak goreng yang dijual di Pasar Tambak Rejo tidak masuk akal. Selain harganya mahal, barangnya agak susah, padahal di data Kementerian Perdagangan, pasokan minyak goreng yang telah terealisasi di Jawa Timur per tanggal 18 Februari 2022 adalah sebesar 14 juta liter.

Data Kementerian Perdagangan juga mencatat, sebanyak 73 juta liter minyak goreng telah digelontorkan selama 4 hari terakhir untuk kebutuhan nasional.

"Saya sudah memerintahkan menyetok truk minyak goreng curah seharga Rp 10.500 per liter untuk pedagang di pasar ini. Supaya harga yang dijual ke masyarakat tidak lebih dari Rp 11.500 per liter," ungkap Lutfi, disambut tepuk tangan pedagang dan pengunjung pasar.

Kemudian, dalam waktu 1 jam, dua truk tangki minyak goreng langsung datang. Salah satu pengelola pasar memberi pengumuman. Sambil membawa pengeras suara, pria itu berkeliling pasar.

"Truk minyak goreng sudah datang, harganya Rp 10.500 per liter. Sesuai perintah Menteri Perdagangan jualnya Rp 11.500 per liter. Tetap jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak," katanya.

Temuan itu membuat Lutfi beserta tim Kemendag langsung sidak ke gudang distribusi, distributor dan Pengecer.

Baca juga : Migor Kosong Bukan Hoaks

Dari Surabaya, tim yang dipimpin Lutfi menuju Sidoarjo, Jawa Timur. Tim tiba di sebuah pabrik PT Cipta Perjasa Oleindo (CPO) di Jl Surowongso 152 Karangbong, Gedangan, Sidoarjo, salah satu distributor minyak goreng terbesar di Jawa Timur. Dari hasil Sidak tersebut, Lutfi menemukan ribuan kardus berisi minyak goreng kemasan.

Lutfi meminta pimpinan CPO menggelontorkan  stok minyak goreng kemasan di gudangnya ke Pasar.

Dukung Mendag

Anggota Komisi VI DPR Siti Mukaromah menyoroti aksi Mendag. Dia mengamini, butuh kerja sama dari seluruh elemen baik itu dari pemerintah, pelaku usaha minyak dan masyarakat dan para distribustior dan penjual. Karena semuanya berkesinambungan dan berkaitan.

Dia setuju terhadap penerapan sanksi hukum untuk penimbun. Penegasan Mendag akan sanksi itu diapresiasinya.

"Sidak untuk memberikan keadilan semua pihak. sidak dengan tujuan karena ada yang menimbun kemudian pemerintah memberikan warning atau bertindak tegas saya sangat setuju karena menimbun itu merugikan masyarakat," katanya, Jumat (18/2).

Baca juga : Mendag Girang Harga Migor Sesuai Harapan

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono mendukung Kemendag memangkas atau mempersingkat waktu tunggu pengisian stok minyak goreng di jaringan mini market atau toko swalayan.

Edy mengatakan, jaringan ritel modern sudah mengikuti ketentuan pemerintah dengan menjual minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET). Namun, ada kekosongan stok di banyak toko swalayan, terutama karena masyarakat banyak yang membeli secara berlebihan.

"Kita mengimbau masyarakat membeli minyak sesuai keperluan dan tidak perlu berlebihan, karena hanya akan memperburuk situasi," imbau Edy. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.