Dark/Light Mode

Sudah Diguyur Jutaan Liter, Migor Masih Mahal

Mendag Lutfi Segera Singkirkan Kendala Distribusi Di Lapangan

Sabtu, 19 Februari 2022 08:42 WIB
Mendag Lutfi saat sidak pabrik PT Cipta Perjasa Oleindo (CPO) di Jalan Surowongso 152 Karangbong, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (18/2). (Foto: Istimewa)
Mendag Lutfi saat sidak pabrik PT Cipta Perjasa Oleindo (CPO) di Jalan Surowongso 152 Karangbong, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (18/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inspeksi mendadak (sidak) lanjutan yang dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi di Surabaya berbuah manis. Ia menemukan beberapa kendala distribusi di lapangan yang menyebabkan harga minyak goreng di Kota Pahlawan ini masih tinggi.

Lutfi langsung tancap gas untuk mengatasi kendala dan hambatan distribusi agar minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Masih dalam rangka sidak serempak yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Lutfi melanjutkan perjalanannya dari Makassar, Sulawesi Selatan ke Surabaya, Jawa Timur. Ia ditemani jajaran Kemendag, dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.

Pasar Tambak Rejo menjadi tujuan pertama Lutfi Cs. Sejumlah pedagang langsung ia datangi untuk berdiskusi soal perkembangan sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng.

Hasilnya, cukup mengagetkan. Harga minyak goreng curah di Surabaya justru lebih mahal daripada di Makassar. Ia terkejut mendengar penjelasan para pedagang.

Baca juga : Balitbang Kemendagri Imbau Daerah Tingkatkan Inovasi Di Bidang Sosial

"Kemarin, saya sudah ke Makassar. Di sana barangnya ada dan harganya terjangkau. Mestinya, di Surabaya harganya juga terjangkau. Karena ini hub daripada pengolahan dan distribusi minyak goreng," terang Lutfi di Surabaya, Jumat (18/2).

Katanya, harga minyak goreng yang dijual di Pasar Tambak Rejo tidak masuk akal. Selain harganya mahal, barangnya agak susah, padahal di data Kementerian Perdagangan, pasokan minyak goreng yang telah terealisasi di Jawa Timur per tanggal 18 Februari 2022 adalah sebesar 14 juta liter.

Selain itu, di data Kementerian Perdagangan sebanyak 73 juta liter minyak goreng telah digelontorkan selama 4 hari terakhir untuk kebutuhan nasional. Kondisi ini membuat Lutfi beserta tim Kemendag langsung Sidak ke gudang distribusi, Distributor, dan Pengecer untuk mengatasi hambatan distribusi minyak goreng yang terjadi di Surabaya.

"Saya datang untuk memastikan barang ada. Tidak ada yang bermain dengan harga-harga tersebut karena barang sedang langka," cetusnya.

Sementara, untuk ketersediaan dan keterjangkauan harga di Pasar Tambah Rejo, mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat itu langsung memerintahkan jajarannya untuk mencarikan minyak goreng.

Baca juga : Budaya Literasi, Modal Untuk Bangkitkan Ekonomi Di Masa Pandemi

"Saya sudah memerintahkan untuk menyetok truk minyak goreng curah seharga Rp 10.500 per liter untuk pedagang di pasar ini. Supaya harga yang dijual ke masyarakat tidak lebih dari Rp 11.500 per liter," ungkap Mendag, disambut tepuk tangan pedagang dan pengunjung pasar.

Betul saja. hanya dalam waktu 1 jam, dua truk tangki minyak goreng langsung datang. Salah satu pengelola pasar memberi pengumuman. Sambil membawa pengeras suara, pria itu berkeliling pasar.

"Truk minyak goreng sudah datang, harganya Rp 10.500 per liter. Sesuai perintah menteri perdagangan jualnya Rp 11.500 per liter. Tetap jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak," pesannya.

Pedagang yang mendengar info tersebut bergegas keluar dari tokonya. Mereka berbondong-bondong membawa dirigen, antre di belakang truk tangki. Proses pengisian berjalan kondusif, dibantu pengelola pasar.

Apakah Mendag puas? Ternyata tidak. Lutfi bersama jajarannya tetap mengejar pemain nakal yang menyebabkan minyak goreng di Surabaya masih mahal. Dari Surabaya, tim yang dipimpin Lutfi menuju Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca juga : Hari Toleransi Internasional, Menag Yaqut: Keragaman Adalah Kekayaan

Hujan deras tak menghalangi niat baiknya agar masyarakat dapat minyak goreng dengan harga terjangkau. Tim tiba di sebuah pabrik PT Cipta Perjasa Oleindo (CPO) di Jalan Surowongso 152 Karangbong, Gedangan, Sidoarjo, salah satu distributor minyak goreng terbesar di Jawa Timur. Dari hasil Sidak tersebut, Mendag menemukan ribuan kardus berisi minyak goreng kemasan.

Setelah itu, ada Direktur PT CPO dimaksud langsung dimintai penjelasan oleh Mendag karena banyak stok minyak goreng kemasan di gudangnya. Hasilnya seluruh minyak goreng kemasan tersebut akan segera digelontorkan ke Pasar.

Ke depan, Mendag Lutfi telah memerintahkan Tim Gabungan Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh Provinsi agar tidak ada lagi kendala dan hambatan distribusi yang ditemui di lapangan. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.