Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Gairahkan Petani Milenial Kembangkan Smart Farming

Kamis, 10 Maret 2022 18:11 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). (Foto: Istimewa)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jargon Pertanian Maju, Mandiri dan Modern yang digaungkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendapat respon positif dari para petani, akademisi, pelaku usaha di bidang informasi teknologi untuk berkecimpung memajukan sektor pertanian.

Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya pertanian berbasis smart farming guna memudahkan petani dalam berbudidaya yang lebih efisien sekaligus mendorong anak muda millenial mau terjun di dunia pertanian.

Berangkat dari ini, untuk menggairahkan kaum milineal mengembangan Smart Farming, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) dan Universitas Nasional (UNAS) menyelenggarakan hybrid event di Kampus UNAS Jakarta melalui Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani, Selasa (8/3).

Tema yang diangkat yakni Peran Petani Milenial dalam pengembangan smart farming mendukung Peningkatan Produksi menuju Pertanian Maju, Mandiri Modern.

Baca juga : PNM Bersama MMI Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Serang

Ketua Umum ISWI Retno Sri Endah Lestari menjelaskan transformasi pertanian ke arah digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan dan dipercaya dapat membantu percepatan perkembangan sektor pertanian. Dalam hal ini, petani milenial mempunyai peran yang penting untuk melakukan terobosan di sektor pertanian.

"Keberadaan petani milenial memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan pertanian Indonesia. Ditambah lagi pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19. Konsep Smart Farming 4.0 memberi jalan keluar bagi petani dalam menghadapi tantangan perubahan iklim," tutur Retno.

Sementara itu, Wakil Rektor UNAS Ernawati Sinaga menuturkan sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Banyak petani muda yang mempunyai semangat dan potensi besar dalam mengembangkan pertanian.

"Dengan potensi ini, dibutuhkan pendampingan dari hulu hingga hilir. Harapan kedepannya kita bisa menerapkan sistem pertanian yang zero waste, tidak ada yang terbuang, semua bahan terpakai," kata Ernawati.

Baca juga : Ketua Banggar DPR Tawarkan 7 Langkah Tata Kelola Pangan

Selanjutnya, Budi Santosa Wignyosukarto, Guru Besar UGM dalam paparannya menekankan pentingnta pengelolaan irigasi cerdas. Dalam pengelolaan air irigasi sering melibatkan setidaknya dua organisasi yang berbeda dan operasi pengelolaan (pembagian air) yang rumit.

Sehingga kemungkinan konflik yang terjadi antara lain konflik antar petani dalam kelompok pengguna air, konflik antar kelompok pengguna air dan konflik di antara kelompok dan manajer sistem utama.

Dikatakannya, Integrated Smart Water Resource Management (ISWM) diusulkan sebagai alternatif penyelesaian konflik tersebut. ISWM menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dan atau sarana lain untuk mewujudkan koordinasi yang  efektif dan efisien untuk pengelolaan, dan pengembangan. 

"Konservasi ekosistem perairan guna meningkatkan kesejahteraan ekologi dan ekonomi secara berkeadilan tanpa mengorbankan keberlanjutan ekosistem dan pemangku kepentingan," ujar Budi.

Baca juga : Hati-hati, Virus Tidak Melemah Jangan Sampai Kita Yang Rugi

Praktisi lingkungan hidup Nugroho Widhi Santosa menuturkan masing-masing stakeholder akan memiliki permasalahan yang berbeda-beda, namun penyelesaian masalah secara terintergrasi (terpadu) untuk seluruh stakeholder akan menjadi solusi yang terbaik. Suksesnya implementasi sistem smart farming sangat tergantung pada keterlibatan seluruh stakeholder di bidang pembangunan pertanian secara terpadu.

"Peluang dan tantangan yang ada hendaknya menjadi pemicu para generasi milenial untuk berinovasi dalam mengembangkan Smart Farming. Peran serta pemerintah sebagai stakeholder utama di bidang pembangunan pertanian tetap diperlukan," tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.