Dark/Light Mode

Kementan Dorong Pengembangan Sapi Aceh Di BPTU HPT Indrapuri

Minggu, 6 Maret 2022 15:48 WIB
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah saat kunjungan kerja ke BPTU HPT Indrapuri, Aceh/Ist
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah saat kunjungan kerja ke BPTU HPT Indrapuri, Aceh/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendorong pengembangan sapi Aceh melalui salah satu Unit Pelaksana Tugas (UPT) Kementan, yaitu Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Indrapuri yang ada di Aceh.

Direktur Jenderal PKH Nasrullah mengatakan, pengembangan sapi Aceh ini harus dilakukan dengan sinergi menyeluruh semua pihak. BPTU HPT Indrapuri harus bersinergi dengan Dinas Provinsi dan Daerah untuk membuat perencanaan.

"Sehingga potensi yang ada bisa berkembang dengan baik. Sapi Aceh harus ada di mana-mana, harus dikenal di mana-mana. Struktur populasi harus selalu diperbaiki," ujar Nasrullah.

Menurutnya, BPTU HPT Indrapuri harus memiliki peta/road map penyebaran bibit sapi di Aceh. Pasalnya, BPTU HPT Indrapuri merupakan Balai Pembibitan Nasional yang sudah berkembang lama dan dipercayakan untuk pengembangan sapi Aceh ,sebagai plasma nutfah yang dibanggakan masyarakat Aceh.

Baca juga : Kementan Siapkan Sumber Daya Tangani Lumpy Skin Disease Sapi Di Riau

Menurutnya, BPTU berperan memantau perkembangan Sapi Aceh yang akan dan telah didistribusikan. Untuk itu, dia menyarankan Kepala Balai untuk mensosialisasikan kepada seluruh pihak terkait dalam pengembangan sapi Aceh, dengan membuat komitmen atau perjanjian kerja sama.

"Kunci keberhasilan ini adalah kekompakkan. Nantinya, pengembangan sapi Aceh dengan program pembiayaan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) harus diarahkan ke peternak dalam mengembangkan sapi Aceh," papar Nasrullah.

Selain itu, Nasrullah bersama tim Ditjen PKH juga telah melakukan kunjungan kerja ke BPTU HPT Indrapuri. Kunjungan ini difokuskan ke seluruh lokasi BPTU HPT Indrapuri untuk meninjau Pastura dan Rearing, juga Bull Treatment Unit (BTU).

"Sebagai tempat produksi pejantan (bull) dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu genetik sapi Aceh harus kita tinjau," ucap dia.

Baca juga : Kementan Canangkan Pertanaman Perdana IP 400 Di Bima

BPTU HPT Indrapuri melakukan pelatihan terhadap sapi-sapi jantan sampai mendapatkan sertifikat unggul dan siap pakai. Sehingga, kebutuhan sapi pejantan di Aceh maupun nasional dapat terpenuhi dan mencapai tujuan akhir terciptanya Swasembada Bull Nasional.

"Kita harus menghasilkan bull yang unggul, sehingga bisa dimanfaatkan oleh Dinas Peternakan dan masyarakat," imbuh Nasrullah.

Dia mengharapkan, hasil dari BPTU HPT Indrapuri sebagai salah salah satu penghasil ternak unggul (output) akan disebarkan ke masyarakat (outcome). Sehingga pendapatan masyarakat juga menjadi meningkat (menguntungkan).

Lebih lanjut, menurut Nasrullah, Straw sapi Aceh disebarkan ke peternak dan pejantan bibit yang dimiliki peternak bisa dilakukan replacement di BPTU HPT Indrapuri, sehingga bull yang dihasilkan BPTU HPT Indrapuri bisa bermanfaat untuk kesejahteraan peternak.

Baca juga : KSP Gandeng NU Dorong Percepatan Reformasi Agraria

Sementara, Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rahmandi mengatakan, pihaknya siap membantu mengembangkan sapi Aceh. 

“Saat ini kita sudah melakukan pemetaan dalam pengembangannya di Provinsi Aceh," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.