Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menpar Dukung Pengembangan Wisata Kota Lama Semarang

Senin, 24 Juni 2019 05:59 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) saat mengunjungi Kota Lama Semarang, Sabtu (22/6). (Foto: Kemenpar).
Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) saat mengunjungi Kota Lama Semarang, Sabtu (22/6). (Foto: Kemenpar).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambangi sejumlah destinasi wisata di Semarang, pada Sabtu (22/6). Salah satunya, Kota Lama Semarang.

Selama kunjungan, Arief didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Noegroho Rachmadi dan jajarannya antara lain Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman dan Asdep Pengembangan Destinasi Regional II Reza Fahlevi.

Kota Lama merupakan pusat perdagangan pada abad 19-20. Kawasan Kota Lama Semarang memiliki luas sekitar 60 hektare (Ha). Di Kota Lama Semarang, Menpar mengunjungi Cafe Spiegel.

Baca juga : Dibantu Jepang, Pembangunan Jembatan Kuning Palu Dikebut

Di sini, Arief disambut Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti. Sambil mencicipi kopi, Arief melakukan diskusi ringan dengan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Pada kesempatan ini, Wakil Walikota Semarang, Hevearita menyampaikan, pihaknya memiliki target Kota Lama mendapatkan status World Heritage City. Menurutnya, dengan menyandang status itu, akan memudahkan Pemkot Semarang mengembangkan wisata Kota Lama Semarang.

“Harapan kami Menpar mau memberikan dukungan agar Kota Lama menjadi World Heritage City. Mungkin Pak Menteri bisa membantu menggelar banyak atraksi di Kota Lama sebagai dukungan,” pinta Hevearita.

Baca juga : Pras: Jakarta, Kota Untuk Semua

Menanggapi permintaan itu, Arief mengakui, Kota Lama Semarang memiliki potensi wisata kelas dunia. Selain memiliki sejarah, Kota Lama memiliki banyak spot foto menarik. “Kota Lama adalah kawasan yang sangat instagramable. Paling diburu para generasi milenial. Atraksi yang dimiliki adalah heritage building,” imbuh Arief.

Namun untuk menjadi destinasi dunia, Arief mengingatkan tidak mudah. Pengelolaannya juga harus berkelas dunia. Harus menggunakan standar-standar dunia.

“Saya mengusulkan Paradores di Spanyol buat benchmark. Pemasaran dan manajemen seperti Paradores. Jangan dikelola oleh birokrasi. Sebab, kalau birokrasi berorientasi pada aturan. Kalau usaha itu fleksibel. Makanya harus dikelola badan usaha,” ujarnya.

Baca juga : Sidang Ditutup Pengajian dan Maaf-maafan, MK = Mahkamah Kekeluargaan

Dia menyatakan siap mendukung, Kota Lama Semarang mendapatkan status UNESCO World Heritage City. Apalagi, status itu sangat penting untuk kepentingan menarik investor dan mempromosikan destinasi ini.

Arief berharap, Semarang segera berbenah jika serius untuk mencapai status itu. Selain cafe itu, selama di Kota Lama, Arief mengunjungi Gedung Marba. Gedung ini peninggalan kolonial Belanda. Umurnya sudah lebih dari 100 tahun.

Hal ini terbukti dari foto di KITLV yang diambil tahun 1910. Gedung Marba sering dijadikan latar belakang untuk shooting beberapa film dan iklan. Menpar juga menuju Gedung Out The Trap, bangunan kuno yang secara fisik berciri khas tangga putar (out the trap) dari besi. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.