Dark/Light Mode

Kementan Dorong Penguatan Hilirisasi & Rantai Pasok Telur Ayam Ras

Jumat, 25 Maret 2022 13:43 WIB
Peternakan itik dan unggas. (Foto: Istimewa)
Peternakan itik dan unggas. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Merespon harga telur ayam ras fluktuatif dan cenderung rendah di tingkat peternak, Kementerian Pertanian menekankan pentingnya penguatan di aspek hilirisasi dan rantai pasok telur. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah saat acara Rembug Nasional Peternak Rakyat Ayam Ras Petelur di Yogyakarta, Kamis (24/03).

Nasrullah menyebutkan, saat ini produksi telur nasional tidak dapat disebut berlebih. Berdasarkan data prognosa secara agregat produksi telur tahun 2022 sebanyak 5,9 juta ton, kebutuhannya 5,3 juta ton dan terdapat potensi surplus 615 ribu ton adalah untuk cadangan pangan nasional dan potensi ekspor.

"Kelebihan kita hanya 11 persen dan ini sangat sedikit apabila dibandingkan dengan cadangan pangan negara lainnya. seharusnya jika tertata dengan baik di hillirisasi dan distribusi, maka tidak akan ada masalah," ungkap Drjen PKH Nasrullah.

Baca juga : BIN Ajak Humas Kementerian Dan Lembaga Pemerintahan Sosialisasikan Pemindahan IKN

Dia mengatakan, kelebihan produksi telur ayam ras ini adalah untuk cadangan pangan nasional, jika terjadi kondisi darurat, dimana semua negara harus mempunyai cadangan pangan.

"Kementan telah menghitung bibit ayam dengan klasifikasi Grand Parent Stock (GPS) ayam ras petelur (layer) dan tidak terindikasi berlebihan, jika diusulkan untuk afkir dini, maka siapa yang akan bertanggungjawab, jika terjadi outbreak di negara kita, hal ini tentunya sangat rawan," ungkap Nasrullah.

Menurutnya, kelebihan produksi juga harus disikapi positif karena saat ini, Indonesia terus menargetkan untuk ekspor produk unggas ke beberapa negara. Saat ini sudah ada 11 negara yang ingin memasukkan telur dan daging ayam ke Indonesia dan tidak diindaklanjuti.

Namun jika suatu saat terjadi kekurangan karena dampak pengurangan GPS Layer, maka jangan sampai hal tersebut terjadi dan harus memasukan telur dari negara luar.

Baca juga : Cak Imin Mengkhayal Beli Pantai Dan Hotel

Nasrullah juga menyebutkan, wilayah yang surplus telur ayam ras saat ini adalah di sentra produksi, sedangkan di wilayah Indonesia Timur, masih berwarna merah jika dilihat dari peta sebaran pangan yang artinya masih kekurangan, bahkan masih ada wilayah ditemukan kasus stunting.

"Yang bersoal saat ini adalah di rantai distribusi, yang turun harga saat ini di harga produsen (peternak), sedangkan harga di konsumen tetap. Inilah yang harus dipecahkan permasalahannya adalah terkait distribusi," tuturnya menambahkan.

Dari sisi hulu, Kementan telah menerbitkan surat larangan penjualan telur Hatching Egg (HE) untuk konsumsi kepada pembibit dan pelaku usaha perunggasan pada tanggal 11 Februari 2022 dan diterbitkan lagi pada 15 Maret 2022 untuk penekanan larangan penjualan telur HE menjelang dan setelah HBKN.

"Surat Edaran kami sudah jelas menyebutkan telur HE tidak boleh beredar, jika ada yang bisa menunjukkan perusahaan mengedarkan, silahkan dilaporkan ke kami, sehingga segera bisa ditindaklanjuti. Kami perlu bukti itu," tegasnya.

Baca juga : Kemenkominfo Matangkan Penerapan Aksara Nusantara Digital

Soal keluhan peternak tentang pakan, Nasrullah juga menyampaikan, agar hasil-hasil riset yang telah dilakukan oleh akademisi agar disampaikan ke Kementan, sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan impor bahan pakan ternak. 

Lebih lanjut, untuk penguatan di hilirisasi saat ini Pemerintah telah menggandeng swasta untuk berinvestasi membangun pabrik pengolahan telur, namun perlu ada jaminan pasokan dari para peternak.

Selain itu, telur yang akan diolah menjadi tepung juga harus memenuhi standar. Salah satu syaratnya, yaitu pakan untuk ayam penghasil telur tidak boleh diberikan antibiotik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.