Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Musim Liburan Selesai

Awas, Kenaikan Kasus Covid Masih Mengintai

Minggu, 15 Mei 2022 07:55 WIB
Ahli epidemiologi Tri Yunis Miko Wahyono. (Foto: Istimewa)
Ahli epidemiologi Tri Yunis Miko Wahyono. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 diprediksi bakal meningkat pada Juni 2022. Para ahli memandang, potensi itu disebabkan peningkatan signifikan mobilitas masyarakat pada periode libur panjang di penghujung April hingga awal Mei lalu. Musim libur selesai, varian baru mengintai.

“Makanya, Pemerintah dan kita semua jangan menyepelekan Covid-19,” cetus ahli epidemiologi Tri Yunis Miko Wahyono kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Peningkatan angka Covid-19 akibat kenaikan mobilitas ini, lanjut Miko, sudah terjadi di banyak negara belum lama ini. Antara lain di China dan beberapa negara di Eropa. Di Inggris salah satunya. Negara itu dihantam varian baru yang bernama Deltacron.

Baca juga : Tim Putra Sukses Kalahkan China, Memori Manis Di Denmark Terulang Lagi

Karena itu, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) ini memandang, sampai saat ini Covid-19 masih berbahaya. Terutama, bagi mereka yang belum divaksin, para lansia, dan yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Meski penularan saat ini didominasi varian Omicron yang dianggap lebih ringan tapi jangan lupa bahwa varian lain masih ada. “Seperti Covid varian Delta itu masih ada. Lalu varian Alfa juga masih bertebaran di Indonesia,” ucapnya.

Masih ada pula kemungkinan munculnya varian baru. Diungkapkannya, virus Corona merupakan jenis virus RNA yang dapat bermutasi dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sehingga selalu ada peluang untuk munculnya varian baru.

Baca juga : Maju Terus, KPK Pastikan Bawa Kasus Korupsi Heli AW-101 Ke Pengadilan

Varian baru bisa muncul jika penularan Covid-19 masih berlangsung. Semakin tinggi mobilitas masyarakat, maka potensi penularan juga semakin tinggi. Miko menilai, jika varian baru yang muncul di bulan depan kekuatannya tidak jauh beda seperti Omicron maka negara ini aman dari ledakan kasus Covid-19.

Namun jika yang muncul lebih kuat dari varian Omicron maka Indonesia harus siap menghadapi gelombang keempat Covid-19. “Jika yang Covid-19 yang bermutasi adalah Delta, menurut saya itu tidak akan aman bagi Indonesia,” ingatnya.

Miko mengungkapkan, belum lama ini salah satu anggota keluarganya meninggal disebabkan oleh varian Delta. Kejadian itu semakin meyakinkan bahwa Covid-19 varian Delta masih ada di Indonesia. “Kakak kandung saya sekitar satu bulan lalu juga meninggal terkena varian Delta,” akunya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.