Dark/Light Mode

Musim Liburan Selesai

Awas, Kenaikan Kasus Covid Masih Mengintai

Minggu, 15 Mei 2022 07:55 WIB
Ahli epidemiologi Tri Yunis Miko Wahyono. (Foto: Istimewa)
Ahli epidemiologi Tri Yunis Miko Wahyono. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Menurut Miko, untuk bisa mengendalikan pandemi, Indonesia mesti memiliki peta varian. Sehingga penanganan varian yang berbahaya di suatu daerah bisa lebih cepat ditanggulangi sebelum menyebar ke daerah lainnya. “Sayangnya kita nggak memiliki peta untuk varian,” kritiknya.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ini menerangkan, untuk membuat peta, langkah pertama adalah melakukan survei tes Covid-19. Bisa dengan tes antigen ataupun Polymerase Chain Reaction (PCR). Setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).

Baca juga : Tim Putra Sukses Kalahkan China, Memori Manis Di Denmark Terulang Lagi

“Ya ini harus dilakukan karena jika kita mau perang maka kita harus bisa memetakan seberapa kuat musuh kita dan persebarannya di mana saja,” ungkapnya.

Terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sampai saat ini, Kemenkes masih melakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya varian baru Covid-19. Budi melihat dari negara-negara lain yang tengah mengalami kenaikan kasus.

Baca juga : Maju Terus, KPK Pastikan Bawa Kasus Korupsi Heli AW-101 Ke Pengadilan

“Di Taiwan dan Amerika misalnya, kasus meningkat akibat varian BA.2 yang kasusnya sudah banyak ditemukan di Indonesia,” ungkapnya.

Varian BA.2 juga dominan di India. Tetapi, seperti tren di Indonesia, kasusnya tidak meningkat pesat.

Baca juga : Waspada Kenaikan Kasus Dua Minggu Usai Lebaran

Lalu, di Afrika Selatan, terjadi kenaikan kasus yang disebabkan oleh varian baru BA.4 dan BA.5. Namun demikian, peningkatannya masih terbilang sedikit. “Kita terus melakukan monitoring bersama dengan WHO (World Health Organization) mengenai varian-varian baru ini,” tutur eks Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Pemerintah terus memantau kemungkinan kenaikan kasus Covid-19 selama beberapa hari ke depan. Bercermin dari pengalaman libur Lebaran dan Natal periode lalu, kenaikan kasus virus Corona biasanya terjadi antara 27-34 hari pasca-hari libur. “Kenaikan akan mulai terjadi di hari ke-27 sampai hari ke-34 sesudah hari rayanya,” ungkap Budi. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.