Dark/Light Mode

Pandemi Belum Berakhir

Jangan Ceroboh, Kasus Covid Masih Mungkin Melonjak Lagi

Selasa, 10 Mei 2022 06:10 WIB
Penumpang kereta api tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta pada puncak arus balik Lebaran 2022, Minggu (8/5). (Foto: RIZKI SYAHPUTRA / RM)
Penumpang kereta api tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta pada puncak arus balik Lebaran 2022, Minggu (8/5). (Foto: RIZKI SYAHPUTRA / RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi belum berakhir meski ada penurunan kasus Covid-19 dan sejumlah kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat. Sebab, kenaikan kasus usai libur Lebaran masih bisa terjadi.

Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengatakan, keadaan saat ini memang sudah jauh lebih membaik dari dua kali Lebaran sebelumnya. Sebab, ada modal imunitas masyarakat yang memadai. Namun, dia mengingatkan, ancaman Covid-19 masih tetap ada.

“Sekali lagi yang harus disampaikan, pandemi belum berakhir. Sekarang ada varian BA4, BA5 ada BA12 point 1 yang punya potensi menimbulkan ledakan kecil, terutama di wilayah yang cakupan vaksinasinya buruk,” kata Dicky.

Baca juga : Pras: Jangan Ngomong Adil Kalau Masih Ada Bedeng Di Samping JIS

Menurut Dicky, potensi kenaikan kasus Covid-19 usai mudik selalu ada. Terutama pada kelompok berisiko tinggi yang belum memiliki imunitas yang memadai seperti lansia, anak-anak maupun orang yang belum mendapatkan booster.

“Efek kenaikan kasus Covid-19 bisa diketahui sebulan setelah Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Dicky.

Tentang transisi pandemi ke endemi, Dicky menegaskan, situasi itu bisa saja terjadi. Namun, tidak untuk saat ini. Sebab, status pandemi di Indonesia belum dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Selain itu, ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk Indonesia menuju status endemi.

Baca juga : Shalat Id Tetap Pake Masker Ya

“Ini bukan hanya masalah perilaku manusia saja, tetapi infrastruktur yang mendukung. Banyak yang harus dipersiapkan,” tutur Dicky.

Dicky mencontohkan beberapa infrastruktur yang harus dipersiapkan. Yaitu, bagaimana menjaga kualitas sirkulasi udara dengan penambahan ventilasi pada gedung. Kemudian, bagaimana meminimalisir penularan menggunakan teknologi.

Selain itu, yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah akselerasi atau peningkatan cakupan vaksinasi booster secara merata. Dan pada gilirannya nanti, mungkin akan ada penambahan booster pada kelompok rentan yang memiliki mobilitas tinggi.

Baca juga : Puan Dukung Kejagung Usut Oknum Yang Terlibat Kasus Kelangkaan Minyak Goreng

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Pemerintah belum mengevaluasi kondisi pandemi Covid-19 usai libur Lebaran 2022. Saat ini, Kemenkes masih memantau perkembangan kasus untuk menentukan kebijakan apa yang akan diambil.

“Biasanya kita lihat 7-10 hari pasca-mudik ya,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.