Dark/Light Mode

Prokes Dilonggarkan

Masyarakat Jangan Euforia Berlebihan

Rabu, 18 Mei 2022 07:40 WIB
Ahli epidemiologi Dicky Budiman. (Foto: Istimewa)
Ahli epidemiologi Dicky Budiman. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Komunikasi kebijakan pelonggaran masker itu jangan sampai disalahartikan masyarakat menjadi euforia yang berlebihan, protokol kesehatan jangan diabaikan,” pesan Dicky.

Diingatkannya, saat ini masih ada penularan Covid-19. Malah, secara global, kasus juga mulai meningkat lagi. Bahkan ada varian baru lagi, yakni varian Omicron plus.

Baca juga : Menkes: Pelonggaran Pemakaian Masker Langkah Transisi Menuju Endemi

“Di Australia sudah melonggarkan pembukaan masker karena vaksinasi booster-nya itu mencapai 70 persen. Kalau di kita kan belum, maka harus berhati-hati melihat situasi,” tegasnya.

Dia sepakat pernyataan sebelumnya yang mendorong masyarakat tetap menjalankan prokes. Presiden ingin melihat perkembangan pandemi enam bulan ke depan.

Baca juga : Airlangga Disarankan Berpasangan Dengan Tokoh Militer

“Harus bijak dan tidak terburu-buru, saya sepakat dengan pernyataan Presiden sebelumnya yang menyebut pelonggaran bertahap,” tegas Dicky.

Sejauh ini, pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama kepada 199,644,471 orang (95.86 persen) dan vaksin dosis kedua kepada 166,290,758 orang (79.85 persen). Sementara 42,734,668 orang (20.52 persen), sudah mendapat vaksin dosis ketiga dari total 208,265,720 orang target awal yang ditetapkan.

Baca juga : Kapolri Senangkan Buruh

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan pelonggaran prokes, yakni penggunaan masker boleh dilepaskan pada kondisi tertentu. Seperti di area publik yang sama sekali tidak ada kerumunan.

“Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan tidak menggunakan masker,” kata Jokowi dalam konferensi pers, kemarin sore. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.