Dark/Light Mode

Mentan Ajak Negara-negara Di Dunia Tekan Food Loss And Waste

Rabu, 22 Juni 2022 11:30 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat Workshop on Gap Analysis on Food Loss and Waste Indices, Selasa (21/6)/Ist
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat Workshop on Gap Analysis on Food Loss and Waste Indices, Selasa (21/6)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak negara-negara di dunia untuk menerapkan konsep pengurangan Food Loss and Waste (FLW). FLW adalah konsep untuk mengurangi makanan yang terbuang secara percuma terhadap ketersediaan pangan.

"Besarnya potensi penurunan FLW yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber ketersediaan pangan, menjadi alasan mengapa aspek ini menjadi target pencapaian pembangunan berkelanjutan (sustainaible development goals - SDGs) khususnya pada konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab," ujar SYL dalam Workshop on Gap Analysis on Food Loss and Waste Indices, Selasa (21/6).

Menurut SYL, penanganan FLW yang baik akan mampu meningkatkan ketersediaan dan ketahanan gizi suatu negara. Selain itu, juga mampu meningkatkan efisiensi di sepanjang rantai nilai pangan, sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan yang ramah lingkungan.

Baca juga : Mentan Pimpin Vaksinasi PMK Perdana Di Jawa Tengah Dan Apel Siaga

FAO melaporkan bahwa sepertiga bahan pangan yang diproduksi dunia terbuang dan menjadi sampah yang tidak dapat didaur ulang. 

“Di saat yang sama, kebutuhan pangan dunia harus dapat tercukupi untuk sembilan miliar penduduk tahun 2050. Karena itu perlu kiranya kita menerapkan FLW," ujarnya.

Sementara, hasil kajian Bappenas mengestimasi jumlah FLW di Indonesia selama periode 2000-2019 berkisar antara 115 kh hingga 184 kg/kapita/tahun. 

Baca juga : Puan Ajak Negara G20 Bekerja Sama Selamatkan Dunia Dari Krisis

Untuk itu, upaya mengurangi FLW secara signifikan akan dapat meningkatkan ketahanan pangan. Khususnya ketersediaan yang merupakan bagian penting dalam pembangunan pertanian ke depan.

Saat ini masih terdapat kesenjangan antara metode pengukuran dan ketersediaan data untuk mengestimasi food loss index dan food waste index di berbagai negara, termasuk negara anggota G20

Hal ini mengakibatkan kesulitan dalam mengukur kemampuan setiap negara dalam mendukung ketersediaan pangan global.

Baca juga : Pengamat Maritim Sarankan Dibikin ALKI Rest Area

SYL berharap, melalui workshop ini diharapkan  akan ada peningkatan pemahaman dalam mengimplementasikan metode pengukuran FLW. 

Untuk itu, komitmen dari setiap negara anggota G20 sangat dibutuhkan dalam membangun ketahanan pangan yang lebih baik.

“Sekali lagi saya katakan sektor pertanian memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Karena itu, permasalahan pangan dan gizi yang saat ini dihadapi banyak negara harus kita pecahkan bersama," katanya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.